Chef Ini Pecahkan Rekor Dunia Memasak Tanpa Henti Selama 119 Jam!

15 November 2023 11:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chef asal Irlandia, Alan Fisher yang pecahkan rekor dunia. Foto: Guinness World Records
zoom-in-whitePerbesar
Chef asal Irlandia, Alan Fisher yang pecahkan rekor dunia. Foto: Guinness World Records
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Chef asal Irlandia bernama Alan Fisher berhasil memecahkan rekor dunia sebagai orang yang memasak paling lama di dunia. Rekor itu didapatkan setelah Fisher berhasil memasak dalam waktu lebih dari 119 jam.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Guines Worlds Records, chef yang juga pemilik restoran jepang itu berhasil memecahkan dua rekor dunia Guiness World Records. Pertama, ia berhasil memasak dalam waktu 119 jam, 57 menit atau 24 jam lebih lama dari rekor sebelumnya yang pernah dipegang oleh chef Nigeria, Hilda Baci.
Kedua, Fisher berhasil memecahkan rekor dunia memanggang secara marathon terlama (individu) dengan waktu lebih dari 47 jam, 21 menit. Rekor ini berhasil mengalahkan rekor chef asal Amerika Serikat (AS) yang hanya mampu mencatatkan waktu 31 jam, 16 menit.
Menariknya lagi, rekor dunia itu berhasil dibuat oleh Fisher secara berturut-turut yang berarti dia sudah berada di dapur selama lebih dari 160 jam dan hanya istirahat selama satu hari.
ADVERTISEMENT

Dari Irlandia ke Jepang

Chef asal Irlandia, Alan Fisher yang pecahkan rekor dunia. Foto: Guinness World Records
Rekor ini tak terlepas dari usaha Fisher untuk membawa cita rasa Irlandia ke Jepang. Setelah berhasil menuntaskan kuliahnya di Dublin pada 2008, Fisher mencoba untuk mencari tantangan baru ke luar negeri. Salah satu caranya adalah, dengan menjalani program pascasarjana di luar negeri yang memperkenalkan lulusan Irlandia ke perusahaan-perusahan di Asia.
Tak perlu waktu lama, ia kemudian mendapatkan tawaran pekerjaan di Tokyo, Jepang. Sekitar enam tahun kemudian, ia pun akhirnya memantapkan diri untuk berada di Tokyo, dan bertemu dengan tambatan hatinya, yakni sang istri.
“Usai pernikahan, berpamitan dengan 30 teman dan keluarga yang datang, aku teringat perasaan terjebak, berpikir dalam hati, 'Inikah? Inikah hidupku sekarang, punya anak dan bekerja di perusahaan yang sama?' Sudah waktunya untuk tantangan berikutnya," kata dia.
ADVERTISEMENT

Bikin Usaha Restoran di Jepang

Ilustrasi dapur restoran Foto: Shutter Stock
Tak mau berpuas diri, Fisher kemudian mengambil langkah berani dengan memulai bisnisnya sendiri, yaitu berbisnis restoran pada Agustus 2014. Tak sulit baginya untuk memilih makanan dan budaya Irlandia sebagai tema utama bisnis restoran miliknya.
"Saya bangga berasal dari Irlandia, dan saya senang berbagi budaya kami. Makanan adalah koneksi saya ke rumah," ujar dia.
Ia pun kemudian membuat sebuah restoran yang diberinama Kyojin Stewhouse yang berfokus pada hidangan utama di Irlandia seperti semur, sup, roti buatan sendiri hingga kentang. Firsher pun mengatakan pelanggan tidak hanya serasa berada di Irlandia tetapi juga serasa berada di rumahnya.

Berhasil Pecahkan Rekor Dunia

Chef asal Irlandia, Alan Fisher yang pecahkan rekor dunia. Foto: Guinness World Records
Fisher mengetahui rekor maraton memasak terlama pada bulan Maret saat dia berpartisipasi dalam festival "I Love Ireland" di Tokyo. Selama festival ini, ia berdiri di dalam mobil dapur sewaan dan menginap dua kali.
ADVERTISEMENT
Saat istirahat, ia mencari di internet untuk mengetahui bahwa rekor waktu itu dipegang oleh Lata Tondon (India) dengan catatan waktu 87 jam 45 menit. Kemudian pada bulan Mei, Fisher menyadari bahwa Hilda Baci telah memperpanjang rekornya menjadi 93 jam 11 menit.
Sementara itu, Fisher masih berusaha pulih dari kesulitan di masa pandemi COVID-19.
“Ketika Omicron menyebar, tiba-tiba ada saran tidak boleh makan di luar dari Pemerintah setempat yang berarti saya kehilangan semua reservasi saya untuk bulan Juli 2022 dan perlu mengambil pinjaman dukungan pandemi hanya untuk membayar tagihan,” katanya.
"Saya bangkrut dan patah hati. Telah bekerja begitu keras dalam jangka waktu yang lama, menyerahkan tabungan Anda, gaji Anda sendiri dan kemudian masih membutuhkan pinjaman hanya untuk bertahan dalam bisnis tanpa jaminan segalanya akan pulih. Itu adalah pil yang sulit untuk diatasi," ujarnya
ADVERTISEMENT
Meskipun pembatasan telah dilonggarkan, ia terus membawa energi negatif ini saat melanjutkan pekerjaannya. Prestasi Lata dan Hilda kemudian menjadi inspirasinya.
Perlahan tapi pasti ia pun mencoba untuk membuat rekornya sendiri. Untuk menyalurkan rasa frustrasi dan negativitasnya menjadi sesuatu yang positif, ia memutuskan untuk melakukan perjalanan memecahkan rekor itu sendiri.
Upaya rekor ini terbukti sangat menantang, bahkan selama tahap persiapan. Secara khusus ia harus membuat rencana pembagian makanan agar tidak ada pemborosan makanan yang dimasaknya.
"Semuanya harus untuk konsumsi manusia. Upaya saya hanya akan berhasil jika masyarakat Matsue mendukung apa yang saya lakukan dan hadir untuk mendukung tantangan ini," ungkap dia.
Bak gayung bersambut, betapa bersyukurnya ia kala usahanya memecahkan rekor dunia juga dibantu oleh penyedia TV lokal yang datang untuk meliputnya.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu bahwa mereka perlu mengalokasikan staf dan sumber daya untuk mendukung tantangan ini. Hal ini memerlukan waktu dan uang, dan tentunya saya tidak menyia-nyiakannya. Saya sangat berterima kasih kepada mereka," ujarnya.
Chef asal Irlandia, Alan Fisher yang pecahkan rekor dunia. Foto: Guinness World Records
Selama upaya pemecahan rekor, ia harus mengatasi berbagai jenis rintangan seiring berjalannya waktu. Selama percobaan rekor maraton (individu) memanggang terlama, punggungnya yang menyebabkan dia kesulitan. Karena ia mengaduk adonan dengan tangan, postur tubuhnya menjadi menyimpang, akibatnya punggungnya terasa kaku dan pegal.
Menjelang akhir percobaan rekor maraton (individu) memasak terlama, Fisher harus menahan rasa lelah dan kantuk.
“Saya mengupas sekitar 300 kg kentang selama maraton memasak. Selama beberapa hari pertama, saya menantikan hal ini setiap malam karena ini memberi saya kesempatan untuk duduk,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah sembilan hari memanggang dan memasak, Fisher telah membuat roti seberat 357 kg dan hidangan lain 590 kg (3.360 porsi terdiri dari 32 resep). Namun, semua terbayar ketika ia menerima dua sertifikat rekor dunianya.
Wah, keren ya!