Dampak Virus Corona, Restoran Ikonik Hong Kong, Jumbo Kingdom Tutup

10 Maret 2020 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumbo Kingdom di Hong Kong. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Jumbo Kingdom di Hong Kong. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dampak virus corona dirasakan banyak lini industri. Di samping industri pariwisata yang ikut terdampak, industri kuliner pun demikian. Berbagai tempat makan memutar cara untuk menemukan solusi terbaik untuk mempertahankan bisnisnya di tengah virus corona yang merebak.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Jumbo Kingdom memilih untuk menutup layanan mereka. Tempat makan ikonik di Hong Kong yang begitu megah ini resmi tutup hingga pemberitahuan lebih lanjut per Selasa (10/3).
"Pada 3 Maret dan sampai pemberitahuan lebih lanjut, Jumbo Kingdom akan menangguhkan operasinya sehari-hari," kata pemilik dan konglomerat Melco International Development yang terdaftar di Hong Kong, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Ia juga menjelaskan bahwa keputusan ini diambil mengingat dampak dari Covid-19 terhadap bisnis restoran. "Kami akan terus memantau prospek komersial untuk Jumbo dan akan memberikan pembaruan yang relevan pada waktunya,” tambahnya
Jumbo Floating Restaurant pertama kali dibuka pada tahun 1976 oleh Stanley Ho Hung-sun. Restoran ini kemudian mengakuisisi Tai-Pak Floating Restaurant pada tahun 1987.
ADVERTISEMENT
Secara kolektif, kedua restoran, yang terletak di Pelabuhan Aberdeen di sisi selatan Pulau Hong Kong ini dikenal sebagai Jumbo Kingdom.
Dibangun dengan gaya istana dinasti Ming, bangunan resto ini didominasi warna merah, emas dan hijau. Tempat makan ini mengapung di tengah pelabuhan, dihiasi naga dan pagoda, sebagai ciri khas arsitektur Cina kuno di Hong Kong.
Uniknya, para tamu harus naik perahu sampan kayu ke restoran tersebut. Suasana makan malam di Jumbo Kingdom sangat ikonik; gemerlap Hong Kong jadi latarnya.
Jumbo Kingdom di Hong Kong. Foto: Shutter Stock
Dalam masa jayanya sebagai tempat wisata, Jumbo Kingdom telah melayani jutaan orang; mulai dari Ratu Elizabeth, hingga Gwyneth Paltrow dan Tom Cruise.
Restoran ini bahkan telah tampil dalam banyak film; seperti James Bond, The Man With the Golden Gun (1974), Steven Soderbergh's Contagion (2011), dan Jackie Chan’s The Protector (1985)
ADVERTISEMENT
Rencana penutupan Jumbo Kingdom digagas saat Hong Kong terus menghitung biaya wabah virus corona. Dampak virus ini telah mendorong pemerintah Hong Kong untuk menggelontorkan dana sebesar 139 milyar dolar Hong Kong dari budget tahun depan. Ini dilakukan untuk membantu menstabilkan perekonomian.
Tak hanya Jumbo Kingdom, virus corona juga berimbas pada pariwisata. Turis menjauhi Hong Kong. Kedatangan pengunjung harian turun jadi 3.000 pada Februari. Sebelumnya, di Januari, pengunjung sampai 100.000, dan 200.000 di tahun lalu.
Konsumsi di restoran, kafe, pusat perbelanjaan, dan toko ritel di kota pun turun.
Sekitar setengah dari staf Jumbo Kingdom --atau sekitar 60 hingga 70 orang-- diberhentikan pada bulan Januari. Jam kerjanya pun banyak yang berubah.
Dampak virus corona ini memang sangat terasa, apalagi untuk restoran yang sedang mengalami masa-masa sulit. Sebenarnya, meski telah berjalan selama 44 tahun, Jumbo Kingdom juga sedang terombang-ambing.
Jumbo Kingdom di Hong Kong. Foto: Shutter Stock
Melco, perusahaan induk Jumbo Kingdom mengumumkan pada Oktober 2017 soal rencana untuk "revitalisasi total". Saat itu, Lawrence Ho Yau-lung, pimpinan Melco yang mengungkapkan rencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Maret 2019, ia sempat menjual lahan parkir mobil seharga 500 juta dollar Hong Kong untuk membayar facelift. Itu memicu spekulasi bahwa Melco ingin menutup Jumbo Kingdom.
Sebelumnya, resto ini telah melakukan renovasi yang menelan biaya HK $ 35 juta. Perombakan ini membuat resto jadi lebih kompleks dengan toko, bar, kedai makanan khusus dan museum desa nelayan.