Enggak Melulu Makanan Sehat Melancarkan BAB, Ini yang Bikin Mampet!

28 Oktober 2020 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita sembelit (cover) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita sembelit (cover) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Makanan sehat biasanya diperkaya serat, vitamin, dan mineral, yang membantu melancarkan metabolisme sehingga pencernaan bekerja dengan baik. Tapi rupanya, enggak semua makanan sehat bermanfaat untuk pencernaanmu; terutama bila dimakan berlebihan justru bisa bikin mampet.
ADVERTISEMENT
Sembelit atau konstipasi adalah kondisi umum yang ditunjukkan dari minimnya frekuensi buang air besar. Dilansir Healthline, sebanyak 27 persen orang dewasa mengalami sembelit dengan berbagai gejalanya, seperti kembung dan buang gas. Faktor umur dan aktivitas fisik menjadi salah satu hal yang memengaruhi kemungkinan seseorang menderita sembelit.
Namun di samping umur dan aktivitas fisik, pola makan seseorang juga dapat menyebabkan sembelit, atau susah buang air besar. Beberapa jenis makanan dapat membantu meredakan, namun ada pula yang bisa memperburuk kondisi sembelit. Berikut 5 jenis makanan sehat yang ternyata dapat menyebabkan susah buang air besar.

1. Kesemek

Buah Kesemek Foto: Shutter stocks
Kesemek atau persimmon adalah buah populer dari Asia Timur, dan cukup umum di Indonesia. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa buah ini dapat menyebabkan sembelit bagi sebagian orang. Buah ini memiliki beberapa varietas — dengan varietas astringent, rasa sepat, yang dapat mengganggu pencernaan.
ADVERTISEMENT
Menurut jurnal Pediatric gastroenterology, hepatology & nutrition yang diterbitkan tahun 2014, Kesemek astringent mengandung jumlah tanin yang besar, senyawa yang dianggap dapat memperlambat pergerakan usus. Hal ini dapat membuat kamu yang mengonsumsi buah ini, kemungkinan merasakan gejala sembelit.

2. Susu sapi

Ilustrasi susu sapi Foto: Shutterstock
Walau susu merupakan minuman favorit banyak orang, konsumsi susu dapat membuat sebagian sembelit. Efek ini paling umum terjadi pada mereka yang sensitif terhadap protein yang ditemukan dalam susu sapi.
Sebuah studi yang dilakukan selama 26 tahun menemukan bahwa beberapa anak dengan sembelit kronis, mengalami perkembangan ketika mereka berhenti mengonsumsi susu sapi, dituliskan dalam jurnal Nutrition & Dietetics 2008. Penelitian dari jurnal Nutrients tahun 2015 juga menemukan bahwa 9 dari 13 anak-anak penderita sembelit kronis, keadaannya cenderung membaik ketika mengganti konsumsi susu sapi dengan kedelai.
ADVERTISEMENT
Perlu dicatat bahwa orang-orang yang tidak toleran laktosa tidak merasa sembelit setelah mengonsumsi produk susu, melainkan menyebabkan diare. Sebelum memutuskan berhenti minum susu, kamu perlu mengetahui dulu apa gangguan pencernaanmu.

3. Makanan gluten

com-Roti Gandum Foto: Shuttertsock
Jurnal Nutrients tahun 2010 meneliti tentang gluten serta pengaruhnya bagi beberapa orang. Gluten merupakan bentuk protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, barley, gandum hitam, dan lain-lain.
Walaupun mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari, bahan pangan ini tidak dapat diterima oleh beberapa orang —terutama yang memiliki intoleransi terhadap gluten atau menderita celiac. Penderita celiac harus mengikuti pola makan bebas gluten, karena jika tidak, maka sistem kekebalan tubuh akan menyerang usus mereka.
Selain celiac, orang-orang dengan sensitivitas gluten non-celiac (NCGS) dan sindrom iritasi usus besar (IBS), juga memiliki reaksi terhadap gluten. Sembelit kronis merupakan salah satu gejala umum dari penyakit-penyakit ini.
ADVERTISEMENT

4. Biji-bijian

Ilustrasi adonan roti Foto: Shutter Stock
Biji-bijian yang sudah diproses seperti roti putih, nasi putih, dan pasta putih, lebih rendah serat dan dapat menyebabkan sembelit; ketimbang biji-bijian alami.
Rendahnya serat dalam biji-bijian proses dapat meningkatkan risiko sembelit. Sebuah penelitian tahun 2014 melaporkan bahwa kemungkinan sembelit menjadi lebih rendah 1,8 persen, setiap menambah satu gram serat yang dikonsumsi per hari. Tetapi, disisi lain bagi sebagian orang, kelebihan konsumsi serat malah dapat memperburuk sembelit, bukan meredakannya. Jadi, ketika mengalami sembelit, kamu perlu tahu apakah kamu kelebihan atau kekurangan serat serta dengarkan kebutuhan tubuhmu.

5. Daging merah

Ilustrasi steak Foto: Dok.Shutterstock
Daging merah umumnya tinggi lemak dan rendah serat, kombinasi nutrisi yang dapat meningkatkan risiko sembelit. Hal ini terjadi jika kamu mengonsumsi daging, sembari mengurangi jumlah sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
ADVERTISEMENT
Selain itu, daging merah sebagai makanan berlemak tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh. Dalam beberapa kasus, ini dapat meningkatkan kemungkinan sembelit. Jika kamu mengalami sembelit, maka perlu menambah porsi makanan yang kaya akan protein dan serat alami; seperti kacang-kacangan, biji, dan sayuran.
Reporter: Natashia Loi