Florida Sarankan Warganya Makan Ular untuk Kurangi Kelebihan Populasi Piton Liar

17 Desember 2020 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ular piton seberat 20 kg di kandang ayam Perum Citra Gran Bekasi. Foto: Dok.Ahmad Ismanto
zoom-in-whitePerbesar
Ular piton seberat 20 kg di kandang ayam Perum Citra Gran Bekasi. Foto: Dok.Ahmad Ismanto
ADVERTISEMENT
Daging ular kerap menjadi menu makanan ekstrem. Tapi siapa sangka? Warga Florida justru diperbolehkan untuk mengonsumsi hewan melata tersebut. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan guna mengurangi populasi ular liar.
ADVERTISEMENT
Mengutip Food and Wine, Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida mendorong warganya untuk mengonsumsi hewan ini tentu dengan cara yang aman. Hal ini karena ular piton, khususnya piton burma, sedang membuat kacau rantai makanan di daerah Everglades —hingga merusak titik ekosistem tersebut.
Dengan itu, Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida berencana untuk memulihkan keseimbangan ekosistem dengan mendorong orang berburu dan memakan ular sepanjang 20 kaki ini.
Menurut Tampa Bay Times, Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida sedang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan negara bagian itu untuk meneliti apakah ular tersebut dapat dikonsumsi dengan aman oleh manusia atau tidak. Jika aman, maka mereka berharap dapat mengendalikan populasi hewan liar ini dengan bantuan masyarakat Florida.
Ilustrasi sate ular. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
"Kami ingin menggunakan konsumsi sebagai cara lain untuk mengatur populasi ular piton di Florida, jika dagingnya aman untuk dimakan," kata Carli Segelson, juru bicara Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar. “Studi ini akan membantu memastikan itu aman."
ADVERTISEMENT
Namun, terlepas dari orang-orang yang tidak terbiasa makan ular, hewan satu ini memiliki masalah lain, yaitu kemungkinannya mengandung terlalu banyak merkuri. Dalam kadar tertentu, unsur logam ini terbukti beracun bagi manusia. Badan Perlindungan Lingkungan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyarankan bahwa konsentrasi merkuri lebih dari 0,3 bagian per juta tidak aman untuk dikonsumsi manusia.
Dan, bukti awal menunjukkan bahwa ular piton, yang bersentuhan dengan merkuri melalui curah hujan yang rembes ke rawa-rawa Everglades, memiliki jumlah jauh lebih tinggi dari itu. Darren Rumbold, profesor dari Florida Gulf Coast University mengatakan bahwa ular sanca mengandung konsentrasi merkuri ratusan bagian per juta.
Ilustrasi daging ular Foto: dok.shutterstock/Boyloso
Adapun analisis lain menemukan kalau ular piton di daerah barat daya Florida mengandung merkuri dengan jumlah mendekati lima bagian per juta.
ADVERTISEMENT
Selain kandungan merkuri, rasa yang dihasilkan ular piton juga menjadi perdebatan. “Saya enggak mau bilang (rasanya) mirip ikan,” kata Donna Kalil, seorang pemburu piton saat menjelaskan tentang tekstur daging hewan buas itu.
Saat ditanya untuk mendeskripsikan rasanya, dia mengatakan, daging babi muncul dalam pikirannya. Bagaimanapun, keputusan makan ular piton ini tidak secepat itu ditentukan. Butuh beberapa waktu sebelum negara bagian Florida mempertimbangkan ular-ular besar ini dan kandungan merkurinya aman untuk manusia.
Reporter: Natashia Loi