news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Foto: Makan Belalang Menjadi Tradisi di Kuwait

4 Februari 2020 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual belalang menunjukkan serangga yang dapat dimakan di pasar Al-Rai, Barat Laut Kota Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Penjual belalang menunjukkan serangga yang dapat dimakan di pasar Al-Rai, Barat Laut Kota Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
ADVERTISEMENT
Negara-negara di Jazirah Arab hampir setiap tahunnya di datangi kawanan belalang gurun musiman yang berasal dari wilayah Afrika Selatan. Salah satu negara yang sering dihinggapi kawanan belalang yang jumlahnya mencapai jutaan ekor adalah Kuwait.
Seorang penjual belalang menunjukkan satu tas penuh belalang yang dapat dimakan di sebuah pasar di Al-Rai, Barat Laut Kota Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Kemasan penjualan belalang di sebuah pasar di Al-Rai, Barat Laut Kota Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Sebenarnya, makan belalang merupakan hal yang lumrah di beberapa daerah di dunia. Begitu pula di Kuwait.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, menurut masyarakat Kuwait, belalang merupakan salah satu serangga yang bisa dimakan. Serangga ini merupakan santapan bergizi karena mengandung banyak protein.
Namun, masyarakat Kuwait --khususnya generasi muda-- mulai merasa jijik dengan tradisi tersebut. Padahal para ahli di sana mengatakan bahwa belalang merupakan sumber protein yang luar biasa. Mereka juga dikatakan sustainable.
Seorang penjual belalang menunjukkan satu tas penuh belalang yang dapat dimakan di sebuah pasar di Al-Rai, Barat Laut Kota Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Seorang penjual belalang menunjukkan satu tas penuh belalang yang dapat dimakan. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Abou Mohammed, 63, seorang penjual belalang musiman dan pedagang truffle kulit putih, digambarkan di sebuah pasar di Al-Rai, Barat Laut Kota Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Moudi al-Miftah, jurnalis berusia 64 tahun, memasak belalang di rumahnya di Al-Ahmad, Barat Laut Kota Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Moudi al-Miftah, jurnalis berusia 64 tahun, memasak belalang di rumahnya. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Moudi al-Miftah, seorang jurnalis berusia 64 tahun, menunjukkan belalang yang baru saja dimasaknya di rumahnya di Al-Ahmadi, Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Moudi al-Miftah, jurnalis berusia 64 tahun, sedang memakan belalang di rumahnya di Al-Ahmad, Barat Laut Kota Kuwait. Foto: YASSER AL-ZAYYAT / AFP
Tak hanya para ahli di Kuwait, sebenarnya makan serangga sedang dilirik manfaatnya. Tingginya protein dari serangga, bikin para pegiat gaya hidup sehat mulai memakannya untuk menggantikan daging.
Dilansir Independent, serangga juga dinilai dapat mendukung gaya hidup sustainable. Mereka butuh lebih sedikit makanan, dan proses pengembangbiakkannya cepat. Kehidupannya tidak mengambil ruang yang terlalu besar di bumi.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT