Fujio Sayang Tampilkan 7 Potret Fancy Makanan Khas Indonesia

27 Juli 2020 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Tik Tok, ilustrasi kuliner khas Indonesia Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Tik Tok, ilustrasi kuliner khas Indonesia Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makanan khas Indonesia tak hanya memukau lidah yang menyantapnya, tapi juga mata hingga ke hati dengan tampilannya yang unik. Kekayaan warisan kuliner tradisional ini bahkan perlahan mencuri panggung dunia.
ADVERTISEMENT
Terlebih potret yang dihasilkan oleh Fujio Emura (Fotografi) & Daisy Orlana (Sayang), bekerja sama dengan Tim Ferro (Desain Set) & Melia Tandiono (Desain Grafis) ini.
Dilansir Vouge, potret makanan khas Tanah Air tersebut akan dilelang secara daring dalam galeri bertajuk 'Fujio Sayang.' Ide untuk melelang foto ini berasal dari kekhawatiran Daisy Orlana, seorang food enthusiast, tentang popularitas makanan otentik khas Indonesia di kancah dunia.
Perempuan itu pun menggandeng fotografer Fujio Emura untuk menampilkan potret bahan-bahan makanan khas Indonesia; yang tampak sederhana namun mencuri perhatian.
Sebut saja, potret tempe yang disusun menyerupai rumah, lalu kecap, sambal, dan pasta kunyit. Tak ketinggalan, bahan-bahan masakan mi ayam, durian, gula aren, hingga bubuk rempah-rempah, serta beras yang menjadi bahan pangan pokok orang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai warga Indonesia, ia pun pengin menunjukkan jiwa nasionalismenya melalui potret makanan tersebut. Meski ia mengaku hanya seorang koki rumahan, tapi ia ingin masakan Indonesia bisa dikenal hingga mancanegara.
"Ada apa dengan makanan Indonesia yang membuat saya ingin membaginya dengan orang lain? Ada lelucon jayus di sana di suatu tempat... tapi begini; makanan mungkin lebih mudah untuk dibagikan daripada meme," tulis Daisy.
Potret makanan khas Indonesia itu pun akan dijual mulai 24 Juni-7 Agustus 2020 melalui website resti fujiosayang.net. Tujuh potret kuliner Indonesia akan dihargai 80 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1,2 juta per fotonya.
Bukan hanya sekadar menjual potret makanan, hasil dari penjualan pun akan disumbangkan untuk mendukung komunitas Black Trans dengan menyediakan makanan sehat, dan masakan rumahan, lalu separuhnya lagi ke Bentara Papua (sebuah LSM di Indonesia yang memberdayakan masyarakat adat melalui upaya makanan dan pelestarian).
ADVERTISEMENT