Ganggu Keseimbangan Hormon Lapar, Ini 5 Dampak Buruk Makan Berlebihan

20 Mei 2020 17:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan Berlebihan  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Makan Berlebihan Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebiasaan makan berlebihan tak jarang kita lakukan saat sedang sangat kelaparan, atau saat merasa bosan. Kebiasaan ini biasanya terjadi karena kita tak memperhatikan porsi makanan yang dikonsumsi. Meski perut sudah cukup kenyang, tapi kalau cita rasanya bikin nagih, rasanya sulit untuk berhenti makan.
ADVERTISEMENT
Padahal, kebiasaan makan berlebihan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan bila terus menerus dilakukan, lho. Tak cuma bikin berat badan melonjak, tapi juga bisa memicu gangguan pencernaan, bahkan fungsi otak.
Berikut ini telah kumparan rangkum, lima dampak makan terlalu banyak, di antaranya:

1. Bisa menyebabkan penumpukan lemak

Makan banyak karena emotional eating Foto: Shutter Stock
Saat kita mengonsumsi kalori lebih banyak ketimbang yang terbakar, tubuh akan menyimpan kelebihan kalori tersebut sebagai tumpukan lemak. Makan berlebihan ini bisa menjadi masalah karena kita mengonsumsi terlalu banyak kalori ketimbang yang dibutuhkan, dan berimbas pada naiknya berat badan.
Untuk mencegah kenaikan berat badan, konsumsi protein tanpa lemak dan sayuran yang tak mengandung pati, sebelum menyantap makanan tinggi karbohidrat dan lemak.

2. Bisa mengganggu keseimbangan hormon lapar

Ilustrasi makan berlebihan Foto: Shutter Stock
Tubuh kita memiliki dua hormon utama yang memengaruhi rasa lapar --ghrelin, hormon peningkat nafsu makan, dan leptin, hormon yang menekan nafsu makan.
ADVERTISEMENT
Ketika kita tak makan, kadar ghrelin akan meningkat. Kemudian, setelah kita makan, kadar leptin akan memberitahu tubuh kalau kita sudah kenyang.
Nah, makan berlebihan bisa mengganggu keseimbangan ini. Ketika mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, tubuh akan menggandrungi sensasi menyenangkan yang dihasilkan makanan itu.
Proses ini pada akhirnya akan menghiraukan rasa lapar, dan mendorong kira untuk makan demi kesenangan. Gangguan hormon-hormon ini bisa memicu siklus makan berlebihan yang berkepanjangan.

3. Bisa menurunkan fungsi otak

Ilustrasi makan berlebihan Foto: Shutter Stock
Sebuah studi berjudul Overweight and Cognition menemukan, kebiasaan makan berlebihan dan obesitas bisa berdampak buruk terhadap kemampuan mental pada lansia. Lansia yang memiliki berat badan berlebih cenderung mengalami dampak negatif secara kognitif ketimbang mereka yang berat badannya normal.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi mekanisme gangguan mental terkait makan berlebihan dan obesitas.

4. Menimbulkan rasa mual

Ilustrasi makan besar Foto: dok.shutterstock
Kebiasaan makan berlebihan bisa menyebabkan rasa mual dan gangguan pencernaan. Ketika kita makan dalam porsi besar dan melebihi kapasitas perut, tubuh akan merespons dengan rasa mual (bahkan muntah) untuk meredakan tekanan pada lambung.
Maka itu, selalu atur porsi makanmu dan makan dengan perlahan untuk mencegah timbulnya gejala ini.

5. Meningkatkan kadar gas

Ilustrasi jamuan makan Foto: Shutter Stock
Dilansir Healthline, makan dalam porsi berlebihan juga bisa membuat sistem pencernaan jadi teganggu, sehingga memicu produksi gas dan menimbulkan kembung. Kondisi ini juga bisa disebabkan karena terlalu banyak asupan makanan yang masuk dengan cepat ke dalam perut.
ADVERTISEMENT
Cegah produksi gas berlebihan dan rasa kembung dengan makan perlahan, minum setelah selesai makan, dan kurangi mengonsumsi makanan yang mengandung gas.