Hadiri G20, Duta Besar Gastronomi Prancis Sambangi Sekolah Memasak di Bali

17 November 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Gastronomi Prancis, Guillaume Gomez Sambangi Sekolah Memasak di Bali. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Gastronomi Prancis, Guillaume Gomez Sambangi Sekolah Memasak di Bali. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dalam rangka G20 yang diselenggarakan di Bali, Duta Besar Gastronomi Prancis, Guillaume Gomez menyempatkan waktu untuk menyambangi Bali Culinary Pastry School. Dalam kunjungannya, laki-laki berusia 44 tahun ini disambut oleh I Wayan Wicaya, selaku Direktur, dan M. Ariani Siswanto, selaku pendiri sekolah kuliner tersebut.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Gomez, seorang koki yang pernah memasak untuk empat presiden Prancis; dan para tamu di Élysée Palace selama 25 tahun, merupakan sebuah kehormatan tersendiri bagi sekolah tersebut. Adapun, kunjungan Gomez memiliki tujuan utama, yaitu untuk melihat potensi kerja sama dalam mendukung sekolah memasak di Indonesia, agar siap bersaing di level internasional.
Lebih lanjut, Gomez mengatakan bahwa dia merasa terkesan dengan hadirnya sekolah masak, Bali Culinary Pastry School di Indonesia, khususnya di daerah Bali. Dalam kunjungannya tersebut, Gomez didampingi oleh Christian Heuline (World General Secretary Disciples Escoffier International), dan Thierry Muller (APAC General Treasurer Disciples Escoffier International), Jean-Yves Leuranguer, Eric Cocollos, serta Vincent Guironnet.
Duta Besar Gastronomi Prancis Sambangi Sekolah Memasak di Bali. Foto: Dok. Istimewa
“Ini merupakan pengalaman yang berkesan bagi saya. Saya belum pernah ke Indonesia, dan ini kali pertama saya ke Bali. Saya sangat terkejut menemukan pendidikan berkualitas tinggi di Bali,” ujar Gomez dikutip dari rilis yang kumparanFOOD terima, Kamis, (17/11).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Gomez juga menambahkan sebuah pesan penting kepada para siswa di Bali Culinary Pastry School, bahwa mereka telah berada di sekolah memasak yang tepat. Hal ini dikarenakan, sekolah memasak tersebut memiliki beragam fasilitas dan standar yang sangat tinggi, yang akan menunjang para siswa sebelum memasuki dunia profesional.
Duta Besar Gastronomi Prancis Sambangi Sekolah Memasak di Bali. Foto: Dok. Istimewa
“Saya telah berkesempatan mengunjungi sekolah gastronomi di seluruh benua, kalian berada di sekolah yang tepat. Kalian benar-benar memiliki kemampuan untuk mempelajari keterampilan profesional di sekolah dengan standar yang sangat tinggi dan fasilitas yang luar biasa, para instruktur yang berkualitas, serta saya dapat melihat bahwa semua elemen di sekolah ini telah dirancang dengan benar agar kalian dapat mempelajari semua keterampilan profesional yang Anda butuhkan sebelum terjun ke industri,” papar Gomez.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gomez yang memiliki peran penting dalam dunia Gastronomi Prancis, diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi para koki muda Indonesia, di negaranya. Tentu, ini bertujuan agar para koki muda tersebut bisa mengasah keahlian dan pengalaman memasak mereka.
Hal ini pun diungkapkan oleh Ariani, yang meyakini bahwa masakan Indonesia perlu diperkenalkan kepada dunia. Salah satunya adalah, seperti yang sudah dilakukan dalam rangkaian acara G20; yaitu gala dinner, yang menampilkan beragam menu khas Nusantara kepada para tamu dan pemimpin dunia.
Duta Besar Gastronomi Prancis Sambangi Sekolah Memasak di Bali. Foto: Dok. Istimewa
“Kami percaya bahwa para koki muda Indonesia dapat berkompetisi secara global, karena mereka mampu menawarkan berbagai macam cita rasa warisan Indonesia kepada dunia. Dengan keterampilan teknis yang tepat, para koki muda Indonesia akan mampu mengangkat warisan kuliner Indonesia ke tingkat internasional,” ujar Ariani.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sebagai bentuk apresiasi atas kunjungan khusus dari Duta Besar Gastronomi Prancis, Guillaume Gomez; Bali Culinary Pastry School juga menghadiahkan buku berjudul “The Food Project”. Adapun, ini merupakan buku resmi pertama dari sekolah memasak tersebut, yang berisi kisah perjalanan sekolah dan para muridnya. Diharapkan, buku tersebut dapat menjadi cenderamata atau kenang-kenangan bagi Gomez, untuk dibawa pulang ke negara yang terkenal akan sajian croissant, Prancis.
Penulis: Riad Nur Hikmah