Halalkah Mengonsumsi Bawang Hitam? Bumbu Masak Langka Kaya Manfaat

30 September 2022 18:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bawang hitam atau black garlic. Foto: mnimage/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bawang hitam atau black garlic. Foto: mnimage/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bawang menjadi sebuah kunci dari berbagai masakan. Berbagai bawang yang sering digunakan dalam masakan adalah bawang merah, bawang putih, bawang bombai, hingga black garlic atau bawang hitam.
ADVERTISEMENT
Selain menambah rasa, penggunaan bawang putih yang sudah menjadi kehitaman ini juga memiliki berbagai manfaat untuk tubuh. Namun apakah bumbu masak ini halal?
Rempah-rempahan terutama dalam masakan Asia memang menjadi kunci kelezatan dari suatu hidangan. Bawang merah dan bawang putih merupakan bumbu dasar yang sering digunakan di berbagai masakan. Ternyata ada satu jenis bawang lagi yang kehadirannya jarang diketahui masyarakat.
Ya, bawang hitam atau yang dikenal juga dengan black garlic. Bawang jenis ini sebenarnya adalah bawang putih yang difermentasi sehingga warnanya menjadi hitam bak arang. Lantaran berasal dari hasil fermentasi. Rupanya kehalalan bawang hitam pun sempat menjadi pertanyaan.
Ilustrasi bawang hitam atau black garlic. Foto: Kei Shooting/Shutterstock
Mengutip rilis LPPOM MUI, Jumat (30/9), pada dasarnya bumbu dapur ini berbahan baku utama nabati yang termasuk dalam daftar tidak kritis atau bahan yang sudah pasti halal.
ADVERTISEMENT
Studi dari Bioscience Reports pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa bawang hitam merupakan hasil dari proses fermentasi bawang putih yang disimpan pada suhu 60-70 derajat celsius selama kurun waktu 30-40 hari. Perubahan warna, tekstur, hingga rasa didapatkan dari hasil fermentasi tersebut. Proses ini dibantu oleh bakteri Lactobacillus Bulgaricus.
Meskipun terbuat dari bahan yang termasuk dalam daftar tidak kritis. Tetapi terdapat titik kritis kehalalan dari black garlic yang dapat dilihat dari cara pembuatannya. Oleh karena itu Heryani, S.Si., M.TPn, selaku LPPOM MUI Laboratory Service Manager dan auditor halal LPPOM MUI menjelaskan bahwa media untuk menumbuhkan bakteri Lactobacillus Bulgaricus menjadi satu hal yang kritis.
“Pembuatan bakteri tersebut bisa saja menggunakan media mikrobiologi. Titik kritis media mikrobiologi terletak pada sumber nitrogen untuk nutrien pertumbuhan bakterinya, yang bisa saja berasal dari ekstrak daging, pepton hidrolisis daging, dan bahan lainnya. Daging inilah yang perlu ditelusuri berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai syariah Islam,” ujar Hery.
Ilustrasi halal dan haram. Foto: Shutterstock
Tak sedikit orang yang menganggap bahwa proses fermentasi tersebut dapat menghasilkan produk samping seperti alkohol. Namun, tidak semua produk fermentasi menghasilkan produk berupa alkohol.
ADVERTISEMENT
Sekalipun mengandung alkohol, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Produk Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol/Etanol telah menyebutkan bahwa produk makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol/etanol hukumnya halal, selama dalam prosesnya tidak menggunakan bahan haram dan apabila secara medis tidak membahayakan.
Terlepas dari titik kritisnya, bawang hitam telah terbukti memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Healthline melansir, beberapa manfaat black garlic antara lain dapat mengurangi risiko penyakit jantung, mengandung antioksidan, mengatur gula darah, hingga menjaga kesehatan otak.
Maka itu, bagi konsumen muslim, kamu tidak perlu khawatir dalam mengonsumsi makanan ini. Sebab, dalam rilisnya LPPOM MUI telah mensertifikasi produk bawang hitam merek Dody's Black Garlic yang kini bisa menjadi opsi; atau, kamu dapat memeriksa sertifikat halal dari produk halal lainnya melalui laman resmi Halal MUI sebelum membeli.
ADVERTISEMENT
Penulis: Monika Febriana