Hati-hati! Kebiasaan Makan Tengah Malam Dapat Berdampak bagi Kesehatan Mental

22 September 2022 20:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan tengah malam. Foto: Theera Disayarat/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan tengah malam. Foto: Theera Disayarat/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kebiasaan makan jika tidak diperhatikan, maka dapat menjadi salah satu faktor yang berdampak buruk bagi kesehatan. Tidak hanya pada kesehatan fisik, kebiasaan makan tengah malam misalnya, ternyata berdampak bagi kesehatan mental menurut penelitian terbaru.
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang bisa menikmati tidur yang nyenyak di malam hari. Bagi beberapa orang seperti pekerja yang memiliki shift malam, penderita gangguan tidur, atau seseorang yang sedang jet lag, sulit untuk menikmati waktu tidur.
Nyatanya banyak orang yang menghabiskan waktu di malam hari dengan makan agar tetap terjaga. Tetapi ternyata kebiasaan ini tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik; tetapi juga kesehatan mental seseorang.
Mengutip Healthline, orang yang memiliki kebiasaan makan tengah malam hari memiliki peningkatan gejala depresi dan kecemasan. Studi dari Current Sleep Medicine Reports pada 2017 mengungkapkan bahwa orang yang bekerja di jam malam memiliki ketidakselarasan sirkadian atau siklus tidur dan bangun. Ini dapat meningkatkan risiko obesitas, sindrom metabolik, diabetes tipe-2, dan gejala depresi serta kecemasan berlebihan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ngemil tengah malam Foto: Shutter Stock
“Temuan kami memberikan bukti bahwa asupan makanan menjadi kebiasaan baru yang berpotensi merusak suasana hati pada individu yang mengalami misalignment sirkadian. Seperti orang yang terlibat dalam kerja shift, mengalami jet lag, atau menderita gangguan ritme sirkadian,” ujar penulis studi Frank AJL Scheer , PhD selaku direktur Program Kronobiologi Medis di Brigham and Women's Hospital di Boston.
Penelitian tersebut membagi orang ke dalam dua kelompok makan, yaitu kelompok yang hanya makan pada siang; dan kelompok makan siang dan malam. Orang yang makan di siang dan malam tersebut mengalami peningkatan 26 persen depresi dan 16 persen kecemasan.
Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Studi tersebut juga membuktikan bahwa orang yang makan hanya di siang hari tidak mengalami perubahan signifikan pada suasana hati; seperti depresi atau kecemasan. Begitupun menurut studi dari Obesity Research Journal pada 2012 menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan ngemil di malam hari memiliki risiko depresi dan tekanan psikologis.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebisa mungkin kurangilah kebiasaan makan tengah malam ini supaya menghindarkan kamu dari berbagai penyakit yang tidak diinginkan.
Penulis: Monika Febriana