Intoleransi Laktosa? Peneliti dari Singapura Ini Buat Kopi dan Teh Probiotik

29 Januari 2021 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
menyeduh teh atau kopi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
menyeduh teh atau kopi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar baik bagi para pencinta kopi dan teh, ilmuwan telah menemukan cara menambah manfaat kesehatan untuk kedua minuman populer ini! Para peneliti dari National University of Singapore (NUS) telah menciptakan minuman kopi dan teh probiotik hidup yang dikemas untuk kesehatan usus.
ADVERTISEMENT
Mengutip Science Daily, Associate Professor Liu Shao Quan pembimbing penelitian ini dibantu dua mahasiswa doktoral yang membuat minuman baru tersebut, menegaskan bahwa produk mereka memiliki rasa yang enak, dan dapat disimpan dalam keadaan dingin atau suhu ruang selama lebih dari 14 minggu —tanpa mengorbankan kualitas probiotik mereka. Menarik, bukan?
Hal ini dapat menjadi alternatif probiotik tradisional, seperti yoghurt dan produk berbahan dasar susu. Kopi dan teh probiotik diklaim bisa menjadi jawaban dari meningkatnya gaya hidup veganisme dan masalah kesehatan umum (intoleransi laktosa, kolesterol tinggi, dan alergi terhadap protein susu).
Ilustrasi kopi dan teh Foto: Shutter Stock
“Tim kami telah menciptakan rangkaian baru minuman ini menggunakan proses fermentasi untuk menghasilkan senyawa sehat yang meningkatkan daya cerna nutrisi —sambil tetap mempertahankan manfaat kesehatan yang terkait dengan kopi dan teh,” ungkap profesor Liu.
ADVERTISEMENT

Proses fermentasi kopi dan teh probiotik membutuhkan waktu dua hari

Untuk pembuatan teh probiotik, peneliti menambahkan nutrisi serta memilih jenis probiotik spesifik. Campuran teh tersebut kemudian difermentasi selama dua hari —sebelum akhirnya, siap diminum. Mereka menggunakan banyak jenis teh yang diseduh, dan selama proses fermentasi, rasa asli minuman ini tetap bisa dipertahankan, dengan tambahan aroma buah dan bunga.
"Teh probiotik rasanya seperti teh buah dengan sedikit keasaman, dan mirip dengan teh asli. Peminum dapat menambahkan pemanis dan susu, atau krim, berdasarkan preferensi mereka," kata Wang Rui, mahasiswa doktoral di Food Science and Technology, NUS.
Ilustrasi probiotik Foto: Shutter Stock
Sedangkan, untuk pembuatan kopi, proses yang dijalankan tidak jauh berbeda. Para peneliti menambahkan nutrisi yang dipilih secara khusus serta menambah jenis probiotik tertentu. Lebih singkat, kopi probiotik hanya membutuhkan waktu sehari dalam proses fermentasinya; yang ditempatkan dalam lemari es. Selanjutnya, kopi yang sudah didinginkan baru siap untuk disantap!
ADVERTISEMENT
"Formulasinya rumit, terutama yang berkaitan dengan jenis dan jumlah nutrisi yang ditambahkan, dan kombinasi probiotik. Tidak semua jenis probiotik dapat tumbuh dalam minuman kopi. Menambahkan nutrisi yang terlalu sedikit tidak akan memungkinkan pertumbuhan probiotik, sementara menambahkan terlalu banyak akan memberikan efek yang baik, tapi rasa tidak enak,” kata Alcine Chan, mahasiswa doktoral lain di Food Science and Technology, NUS
Peneliti telah merancang beberapa jenis variasi campuran kopi, semuanya mempertahankan rasa yang khas. "Beberapa kopi probiotik memberikan keasaman yang lebih seimbang, beberapa memberikan rasa di mulut yang lebih baik, beberapa memiliki rasa layaknya asap yang kuat, dan beberapa dapat mempertahankan rasa kopi lebih baik setelah penyimpanan jangka panjang,” tambah Chan.
com-Ilustrasi wanita minum kopi Foto: Shutterstock
Kedua manfaat baik dari teh dan kopi tradisional masih ada dalam minuman tersebut. Tidak hanya itu, manfaat kesehatan dari probiotik juga ditambahkan di dalamnya. Setiap sajian minuman unik ini mengandung setidaknya 1 miliar unit probiotik hidup —sesuai dengan jumlah harian yang direkomendasikan oleh Asosiasi Ilmiah Internasional untuk Probiotik dan Prebiotik.
ADVERTISEMENT
Sekarang, kedua mahasiswa doktoral itu sedang dalam tahap menyempurnakan resep mereka untuk meningkatkan cita rasa kedua minuman tersebut. Tim dari NUS juga telah mengajukan paten untuk resep kopi probiotik, dan berharap dapat bekerja sama dengan mitra industri untuk mengkomersialkan minuman sehat tersebut.
Reporter: Natashia Loi