Kebiasaan Berbuka Puasa dengan Makan Gorengan, Amankah buat Kesehatan?

7 April 2023 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berburu gorengan Foto: Reuters/Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Berburu gorengan Foto: Reuters/Beawiharta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menikmati gorengan hangat, gurih, dan renyah memang rasanya sangat pas disantap usai menahan lapar seharian karena puasa. Terlebih menikmati gorengan dengan cocolan sambal kacang yang bikin kita tak bisa berhenti mengunyah.
ADVERTISEMENT
Tapi, seperti kita ketahui juga bahwa gorengan menyerap banyak minyak yang menjadi ketakutan banyak orang ketika menyantapnya. Apalagi kalau kita beli gorengan di luar yang kerap menggunakan minyak bekas berulang kali.

Amankah bagi kesehatan bila kita berbuka puasa dengan makan gorengan?

Berbagai macam makanan yang dijual di pasar takjil di Benhil, Jakarta Pusat, menjelang buka puasa, Kamis (14/4/2022). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Ahli gizi dan Pakar Kesehatan Masyarakat Widya Fadila, M.KM. mengatakan kepada kumparan bahwa mengonsumsi gorengan sejatinya aman-aman saja.
"Sebenarnya kalau dibilang aman, ya aman-aman saja, ya karena tidak ada unsur berbahaya dari gorengannya. Karena kalau kita merujuknya pada 'aman', maka itu merujuk pada keracunan dan hal lainnya," kata Widya saat dihubungi Kamis (6/4).
Kendati demikian, Widya juga menjelaskan bahwa kebiasaan berbuka puasa dengan makan gorengan adalah pilihan yang tidak bijak. Lantaran makanan ini dinilai minim nutrisi sehingga membuat kita rugi akan jatah kalori yang terpotong karena gorengan.
ADVERTISEMENT
"Satu gorengan sekitar 200-350 kalori, jarang banget konsumsi cuma satu. Minimal dua, tapi sudah sekitar 500 kalori," jelasnya.
Sedangkan, rata-rata asupan kalori harian pada perempuan idealnya 1.500-2.000 kalori per hari. Dengan kita menikmati dua gorengan itu berarti sudah memotong jatah 500 kalori. Inilah yang Widya maksud merugi.
Gorengan pun minim nutrisi yang mana di dalamnya hanya terdiri dari lemak jenuh serta karbohidrat. Kandungan ini bila dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam tubuh.
"Belum lagi untuk penderita iritasi lambung, GERD. Gangguan pencernaan lainnya. Konsumsi gorengan dengan cabai atau bumbu kacang saat perut kosong, nyaman di mulut tapi enggak aman di lambung. Efeknya jadi kembung, perut begah. Asam lambung naik," tegasnya.
ADVERTISEMENT

Lalu, bagaimana cara menyantap gorengan sebagai menu buka puasa agar sesuai takaran?

Ilustrasi gorengan Foto: dok.Shutterstock
Seperti yang juga Widya katakan bahwa makan gorengan sebagai menu buka puasa, sah-sah saja. Tapi ada sejumlah efek samping yang juga mengintai kesehatan kita kalau cara makan ini menjadi kebiasaan.
Maka itu, penting untuk kita menakar setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh agar tak melebihi jumlah kebutuhan kalori harian. Termasuk ketika menikmati gorengan kamu perlu menakarnya agar tak berlebihan.
"Nah, kalau misalnya kita sudah berbuka puasa dengan gorengan, berarti kita harus pintar memilih untuk saat makan utama atau sahur, itu tidak dengan menu digoreng lagi," tambah Widya.
Widya mencontohkan pula, kalau kita berbuka puasa dengan satu potong gorengan, kurma tiga buah, dan minum air putih hangat sudah sangat cukup. Kemudian, kamu bisa mengonsumsi makanan utama dengan 500 kalori pun masih aman.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau mau tetap makan gorengan saat berbuka puasa, berarti pilihannya adalah, mengurangi juga konsumsi pilihan makanan manis atau takjil lainnya saat buka puasa, karena kan kalorinya lumayan bisa sampai 300-an kalori, itu ngabisin banget dari total harian intake," tutupnya.