Kenalan dan Cobain Full Kapau Experience di Nasi Kapau Sodagar

Aneka lauk di Nasi Kapau Sodagar. Foto: Toshiko/kumparan

Kalau kita ngomongin kuliner Sumatra, pasti ada dua yang langsung kepikiran: nasi padang dan nasi kapau. Kamu sendiri, lebih suka yang mana, nih?

Sebenarnya, keduanya hampir mirip; tapi ada perbedaan yang cukup esensial. Dikutip dari buku Profil Struktur, Bumbu, dan Bahan dalam Kuliner Indonesia karya Murdijati-Gardjito, semya makanan nasi Kapau menggunakan banyak kelapa untuk menciptakan rasa gurih. Mereka juga menggunakan kentang dalam bumbu rendangnya.

Kalau dilihat secara popularitasnya, nasi padang jelas sangat mudah dikenali. Secara sederhana, kita lebih sering menemukan nasi padang daripada nasi kapau. Iya, kan?

Tapi, kayaknya sekarang nasi kapau mulai dilirik pebisnis kuliner, deh! Kalau beberapa waktu lalu kami menikmati nasi kapau enak di M Bloc, kini ada lagi tempat makan enak yang enggak kalah kekinian; namanya Nasi Kapau Sodagar.

Nikmatnya makan siang di Nasi Kapau Sodagar. Foto: Toshiko/kumparan

“Salah satu yang bedain nasi kapau dengan nasi padang adalah cara menyajikannya. Kita enggak ditaruh dan ditumpuk-tumpuk. Kita pakai tongkat yang agak lebih panjang ini,” ungkap Dildari, owner Nasi Kapau Sodagar kepada kumparan.

Saya pun mencoba full kapau experience dari Nasi Kapau Sodagar. Isinya ada nasi (bisa pilih yang putih atau merah), ubi rendang, sayur nangka, dan dua jenis sambal; merah dan hijau. Lauk utamanya ada gulai tambusu dan telur barendo. Lalu ada juga kerupuk kulit yang disiram kuah gulai.

Full Kapau Experience. Foto: Toshiko/kumparan

Hmm, ramai kan? Banget! Gulai tambusu itu merupakan tahu telur yang diisi di kulit usus. Bagi kamu yang kurang suka jeroan, tenang saja, ini murni tahu telur. Enggak ada rasa usus yang mengganggu. Lembut banget!

Gulai tambusu. Foto: Toshiko/kumparan

Kedua yang mau saya highlight adalah telur barendo khas Bukittinggi. Telur ini merupakan perpaduan telur ayam dan bebek. Jadi, ukurannya agak besar, tapi rasa gurihnya pas.

Kemudian yang enggak lewat dari perhatian saya adalah ubi rendangnya. Super garing tapi enggak bikin sakit gigi. Tekstur itu yang bikin sensasi full kapau experience ini makin lengkap.

Satu hal yang saya perhatikan dari semua makanan di sini; gurihnya nampol. Untuk saya yang suka rasa gurih, ini sangat pas. Mungkin untuk kamu yang tidak terlalu menggemari rasa asin, rasanya jadi sedikit keasinan.

Baik sambal merah dan hijaunya membangkitkan gairah saya untuk melapah semua makanan di sana.

Oh, kami juga sempat mencoba dendeng batokok dan balado mereka. Bedanya dendeng batokok pakai sambal hijau dan tidak terlalu garing. Kalau yang dendeng balado, pakai sambal merah dan super renyah.

Dendeng Batokok dan Balado. Foto: Toshiko/kumparan

Kerupuk kulit mereka juga benar-benar nikmat. Menurut Dildari, kerupuk kulit mereka diimpor dari Sumatra. Enggak heran, walau sudah sedikit lembek, rasa sapinya justru menguar.

Saya juga menjajal daging cincang mereka. Dagingnya cukup kokoh, namun tak sulit digigit. Itulah tekstur daging khas Minang yang mereka pertahankan.

Daging cincang. Foto: Toshiko/kumparan

Untuk harga full kapau experience, kamu cukup merogoh kocek Rp 55 ribu. Lebih hemat kalau ikutan paket; sementara harga satuan lauk ini kira-kira Rp 25 ribu.

Aneka lauk di Nasi Kapau Sodagar. Foto: Toshiko/kumparan

Bila mampir ke Nasi Kapau Sodagar, jangan lupa cobain beberapa andalan mereka lainnya; salah satunya ayam rendang. Tak lupa untuk minumnya, coba teh talua nasi Kapau Sodagar. Rasanya mirip teh tarik. tapi menggunakan kuning telur. Kalau enggak tahan amisnya, mereka menyediakan jeruk lemon kok.

Es Teh Talua Foto: Toshiko/kumparan

Saran saya, jangan lapar mata dan pastikan kamu open bill. Takutnya, enggak bisa berhenti makan. Pokoknya, bisa nih, jadi tempat makan enak buat kamu yang suka kuliner Sumatra.

Nasi Kapau Sodagar

Alamat: Jl. Panglima Polim IX No.1, Melawai, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan 12160

Jam buka: Setiap hari (10.00-21.00)