Kenapa Stres Bikin Nafsu Makan Meningkat?

Makan banyak karena emotional eating Foto: Shutter Stock

Saat menjalankan masa karantina akibat merebaknya wabah COVID-19, banyak dari kita yang mengaku stres karena harus #dirumahaja. Rasa bosan menjadi penyebab utama. Sehingga salah satu cara mengalihkannya adalah dengan makan enak atau memasak.

Tapi, tahukah kamu, stres juga menjadi penyebab nafsu makan meningkat yang berujung pada naiknya berat badan. Tentu kamu enggak pengin ini terjadi, kan?

Dikutip dari Healthline, saat stres menyerang, kadar hormon kortisol juga ikut meningkat. Kortisol adalah hormon yang membuat kita merasa waspada dan terjaga, sehingga memicu perubahan sinyal di otak terutama yang mengatur suasana hati, nafsu makan, motivasi, dan tidur.

Enggak heran kalau ketika stres, nafsu makan ikut berantakan; ada yang ditandai dengan tidak nafsu makan sama sekali atau sebaliknya, jadi penginnya mengunyah terus.

Ilustrasi tidak nafsu makan Foto: Shutter Stock

Menurut seorang ahli diet, Jennifer Lentzke, untuk mengimbangi kelebihan hormon kortisol dalam tubuh, biasanya kita jadi kepengin mengonsumsi makan manis, tinggi karbohidrat, atau lemak yang membantu meningkatkan neurotransmiter --seperti hormon serotonin. Dengan begitu, perasaan senang dan tenang muncul, membuat tingkat stres menurun.

Bila terjadi dalam jangka pendek hal ini sah-sah saja. Tapi sebaliknya, jika berangsur dalam jangka panjang dapat, maka menyebabkan kenaikan berat badan, gula darah, susah tidur, atau bahkan makin stres.

"Orang-orang sering merasa bersalah setelah menuruti keinginan mereka dan ini dapat semakin memperburuk depresi yang mendasarinya dan gangguan mood lainnya," tambah Dr. Michelle Pearlman , ahli gastroenterologi dan ahli pengobatan obesitas di University of Miami Health System.

Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

Ilustrasi wanita stres di dapur Foto: Flickr

Tentu kamu tak ingin hal-hal buruk terjadi hanya karena stres, bukan? Tak perlu khawatir, kamu masi bisa mengatasinya dengan cara yang lebih sehat.

Cobalah memulai dengan mengalihkan keinginan-keinginan untuk makan, dengan melakukan kegiatan lain; seperti bercocok tanam, membereskan kamar tidur, mendengarkan musik, menonton film, atau membaca buku.

Atau, bila tetap pengin makan, selalu sediakan camilan atau makanan sehat. Misalnya, mengonsumsi smoothies bowl, kacang-kacangan, atau buah segar peningkat mood; seperti pisang.