Kesehatan Bisa Terganggu, Siapa Saja yang Sebaiknya Tak Makan Makanan Pedas?

3 Desember 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sambal Rusip Foto: Instagram @noniklim
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sambal Rusip Foto: Instagram @noniklim
ADVERTISEMENT
Menjaga kesehatan menjadi pekerjaan rumah setiap manusia. Tubuh sehat juga merupakan hasil dari apa yang kita makan. Wajar, kalau banyak ahli kesehatan tak bosan-bosannya mengingatkan akan pentingnya menjaga asupan makanan untuk menjaga kesehatan. Termasuk soal mengonsumsi makanan pedas.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, makanan pedas yang terkenal bikin ketagihan ternyata tak bisa begitu saja dinikmati oleh semua orang. Sebab, mengutip Buzzfeed News makan makanan pedas dapat memperparah beberapa penyakit pencernaan dan menimbulkan ketidaknyamanan; seperti, refluks asam, ulkus lambung, kehilangan nafsu makan, bahkan menimbulkan gastritis akut. Gastritis akut memiliki gejala beragam, dari muntah, mual, diare, demam, sakit kepala, hingga darah pada tinja, dan muntah.
Saluran pencernaan lain yang terpengaruh dari senyawa capsaicin dalam cabai adalah dubur. Ya, makan makanan pedas menyebabkan sensasi terbakar di dubur —dan itu tidak nyaman bagi kebanyakan orang.
Ilustrasi cabai katokkon asal Toraja Foto: Dok.Shutterstock
Bahkan bisa menyakitkan bagi para penderita wasir atau fisura anus, masalah yang relatif umum terjadi di mana ada robekan kecil di lapisan saluran anus.
ADVERTISEMENT
"Jaringan yang melapisi saluran usus bagian atas, juga melapisi anus, jadi orang bisa merasakan rasa ‘terbakar’ bila mereka makan makanan yang sangat pedas," kata Dr. David Poppers, ahli gastroenterologi di NYU Langone Health di New York City.

Makanan pedas bisa memperburuk gangguan pencernaan

Seperti yang telah dijelaskan bahwa makanan pedas dapat memperburuk gejala ketidaknyamanan bagi orang yang sudah memiliki masalah pencernaan. Termasuk mereka yang mengidap asam lambung (GERD), sakit maag, atau masalah empedu.
Tidak hanya itu, makanan pedas ternyata dapat menjadi musuh besar bagi penderita penyakit crohn (penyakit radang usus) dan penyakit celiac, reaksi terhadap gluten yang dapat merusak usus.
“Orang yang memiliki usus yang buruk, misalnya, seperti orang dengan penyakit crohn atau celiac, di mana pelindung di usus tidak berfungsi dengan baik, capsaicin dapat memperburuk keadaan,” kata Kumbhari.
Seblak Foto: Oppa Kuliner
Orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) juga disarankan untuk menghindari makanan pedas. Dalam kasus ini, capsaicin tidak akan menyebabkan peradangan, tetapi dapat memperburuk gejala diare dan sembelit.
ADVERTISEMENT
Sejauh mana kamu harus menghindari makanan pedas, kini tergantung pada kondisi pencernaanmu. Beberapa penelitian menunjukkan capsaicin juga bisa bermanfaat bagi kesehatan, seperti sifat anti-inflamasi dan sifat anti-tumor yang potensial.
Namun, ingatlah manfaat capsaicin sebagai pencegahan penyakit masih diperdebatkan, dan tentunya beberapa ahli serta penggemar makanan pedas masih berharap banyak. Maka itu, penting untuk memperhatikan kembali kondisi tubuhmu dan kebutuhan akan makanan pedas. Jangan sampai, makanan pedas yang bikin ketagihan berujung membawa penyakit dikemudian hari.