Kisah Dua Sahabat Rintis Usaha Bakery dari Nol hingga Dirikan Central Kitchen

2 Februari 2024 10:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ragam pastry Misol. Foto: Dok. Misol
zoom-in-whitePerbesar
Ragam pastry Misol. Foto: Dok. Misol
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjalankan bisnis kuliner tak mudah seperti dibayangkan banyak orang. Selain mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, bila tidak ditekuni dengan maksimal, justru bisa membuat bisnis kuliner gulung tikar dalam sekejap.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan, dalam beberapa tahun terakhir industri kuliner memang mengalami perkembangan begitu pesat. Ada banyak sekali tren makanan yang datang silih berganti seiring berkembangnya zaman dan teknologi.
Namun berkat konsistensi dan kecintaan terhadap kuliner, Michelle Ongko dan Olivia mampu membuktikan bisnis kuliner mereka bisa bertahan di tengah gempuran tren kuliner ‘kekinian’.
Mengusung konsep bakery & pastry, kedua sahabat ini sukses mengembangkan bisnis kuliner yang mereka beri nama, Misol.

Berawal dari Passion

Berdiri pada 2015, perjalanan bisnis Misol dimulai dari kecintaan keduanya terhadap aneka produk pastry dan croissant khas Prancis.
“Kami ingat saat pertama kali mencoba croissant, kami tidak dapat lupa dengan keunikan rasanya yang renyah di luar namun lembut di dalam. Kaya dengan aroma butter berkualitas yang tentunya sangat wangi dan menggugah selera,” ujar Michelle Ongko selaku Founder Misol dalam keterangannya yang kumparanFOOD terima, Jumat (2/2).
Ragam pastry Misol. Foto: Dok. Misol
Keunikan cita rasa inilah yang kemudian memberikan mereka ide dan perspektif baru untuk menjajal pastry-pastry yang berasal dari Eropa terutama Prancis. Kala itu, roti-roti khas Internasional juga belum banyak diperkenalkan secara luas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pasar bakery masih lebih umum menjual varian roti-roti manis atau donut dan lainnya. Peluang ini pun tak disia-siakan oleh Michelle dan Olivia.
“Kami melihat peluang ini sebagai kesempatan untuk terjun ke dunia yang memang kami sukai, yang menjadi ‘passion’ kami. Kami ingin menciptakan dan mengelola usaha pastry dan bakery yang dapat memproduksi produk-produk menyerupai karakteristik produk asli dari negara asalnya,” ungkap Michelle.
Michelle menambahkan, pada awalnya Misol hanya fokus menjual sejumlah produk pastry dan beberapa kuliner khas Italia, seperti lasagna, panini ciabatta, hingga focaccia. Namun seiring meningkatnya demand dari customer, kini Misol juga menawarkan beragam menu fusion inovatif bercita rasa lokal. Mulai dari martabak croissant, martabak puff, dan lotus biscoff.
ADVERTISEMENT

Kunci Kesuksesan Bisnis Kuliner yang Dijalani

Olivia Hisani yang juga sebagai Founder Misol menjelaskan, salah satu kunci kesuksesan Misol terletak pada resep dan bahan baku yang mereka gunakan.
Demi menyuguhkan produk berkualitas terbaik, Misol selalu menggunakan resep autentik serta bahan baku yang benar-benar disiapkan dengan penuh perhitungan.
Untuk setiap bahan yang digunakan akan dianalisis terlebih dahulu, apakah kualitas terbaiknya berasal dari produk dalam ataupun dari luar negeri.
“Kami percaya hanya dengan bahan-bahan berkualitas tinggi yang dapat menghasilkan produk croissant dan pastry yang lezat dan bermutu,” terang Olivia.
Ragam pastry Misol. Foto: Dok. Misol
Tak hanya itu, Misol menerapkan prosedur food safety yang sangat ketat. Ini sangat penting untuk memastikan kebersihan dan keamanan pangan sebelum sampai ke end user atau customer.
ADVERTISEMENT
“Kami sadar betapa pentingnya ‘food safety’ dan ‘hygiene’ untuk memastikan produk-produk yang kami jual aman untuk khalayak ramai. Ini adalah komitmen kami yang utama dalam menjalani usaha ini, yaitu untuk membuat aneka produk dengan bahan-bahan yang halal, segar, bermutu dan terpercaya,” ujar Olivia.
Selain bahan baku, Misol juga tak pernah berhenti melakukan berbagai inovasi. Apalagi segmen pasar mereka kini telah merambah ke semua kalangan usia.
Terjadinya pergeseran gaya hidup di tengah kaum urban pun tak luput dari sorotan mereka. Hasilnya, pada 2020 silam, Misol meluncurkan produk croissant cereal yang sempat viral hingga ke negara tetangga.
“Kita harus perhatikan dan pahami arah perkembangan selera masyarakat dan kebutuhan mereka. Sebagai contoh, banyak kaum muda professional saat ini mungkin tidak banyak waktu untuk mempersiapkan sarapan. Kami coba berinovasi membuat croissant cereal yang memudahkan mereka menikmati croissant dalam bentuk cereal dengan proses penyajian yang cepat dan praktis,” kata Olivia.
ADVERTISEMENT
Olivia tidak menampik, untuk menciptakan produk fusion yang inovatif tentunya dibutuhkan banyak eksperimen resep dan “trial-and-error”.
Namun hanya itulah satu-satunya cara untuk mencapai citarasa dan kondisi final produk yang diharapkan.

Berhasil Bangun Central Kitchen

Konsistensi Misol dalam menyuguhkan produk berkualitas membuahkan hasil. Sejak berdiri pada awal berdiri hingga tahun 2023, Misol sudah mencatat sejumlah pencapaian.
Jika sebelumnya Misol berfokus pada penjualan retail, pangsa pasar mereka saat ini sudah lebih luas hingga merambah ke segmen B2B (bussiness to bussiness).
Misol juga berhasil mendirikan central kitchen yang memungkinkan mereka memproduksi produk-produk kuliner berkualitas tinggi dan fresh saat disajikan kepada customer.
Founder Misol, Michelle Ongko. Foto: Dok. Misol
Seluruh pencapaian tersebut pun semakin lengkap dengan ekspansi produk kuliner khas Nusantara.
ADVERTISEMENT
Misol tengah mengembangkan produk hot food yang terdiri dari berbagai menu tradisional seperti sop buntut, soto betawi, soto ayam Ambengan, iga pindang dan masih banyak lagi.
Lalu untuk tahun 2024 ini, Dixon Tanumiharja selaku Creative Director mengungkapkan, Misol akan kembali meracik resep-resep tradisional yang dikombinasikan dengan bahan-bahan modern.
“Salah satu contohnya adalah cromboloni yang merupakan gabungan dan fusion dari beberapa produk pastry yang berbeda yang saat ini menjadi tren. Tren tahun ini akan lebih banyak pastry-pastry seperti itu, dan kami siap untuk meramaikan,” tutup Dixon.