Konsumsi Garam Berlebih pada Orang Asia Berasal dari Bumbu Masakan

17 Juni 2020 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi garam Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi garam Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tanpa disadari, asupan garam yang kita konsumsi sehari-hari kerap melebihi batas yang dianjurkan. Padahal, menurut WHO, anjuran konsumsi garam bagi orang dewasa hanya sebesar 5 gram, atau setara dengan satu sendok teh per hari.
ADVERTISEMENT
Kelebihan garam ini bisa menyebabkan bagian tubulus renalis di ginjal terganggu, dan mengganggu proses kontrol tekanan darah. Garam juga akan menyerap air dan membuat darah menjadi cair. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.
Perlu diperhatikan, beberapa makanan yang biasa kita nikmati sehari-hari bisa saja mengandung kadar garam berlebih, lho. Misalnya saja, nasi goreng telur, per porsinya sudah mengandung 1 sendok teh garam.
Lalu, sosis dan makanan olahan lainnya mengandung 1 sendok teh garam per 3 buahnya. Kemudian, bakso, mengandung 1 sdt garam per porsi.
Nasi goreng Foto: Pixabay
Menurut Moch Aldis Ruslialdi SKM CNWC, Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood, makanan yang menggunakan banyak bumbu seperti kecap, saus, atau campuran pengawet, pasti garamnya banyak.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan makanan yang menggunakan bumbu dari rempah-rempah, bisa saja kandungan garamnya lebih rendah.
Apalagi, sebagian besar orang di Asia konsumsi garamnya bisa mencapai lebih dari 12 gram. Sekitar 72-76 persen konsumsi garam tersebut berasal dari penambahan garam saat memasak dan makan.
Khususnya, melalui penggunaan bumbu-bumbu pelengkap seperti yang dijelaskan oleh Aldis sebelumnya.
Maka itu, salah satu strategi yang bisa kita lakukan untuk membatasi asupan garam adalah beralih ke bumbu alami. Gunakan campuran rempah-rempah, bawang putih, atau jamur-jamuran untuk menciptakan rasa gurih pada masakan.
Ilustrasi Rempah-rempah Foto: Shutterstock/Dionisvera
"Kurangi kecap dan saus, lebih bagus, karena bisa membuat kadar garamnya lebih rendah. Kalau bisa, perbanyak rempah-rempah, karena rasanya juga lebih kaya," jelas Aldis dalam program NutriClass oleh Nutrifood yang diadakan secara virtual, pada Selasa (16/6).
ADVERTISEMENT
Kurangi pula konsumsi produk olahan yang tinggi garam, dan perbanyak makan buah serta sayuran. Makanan segar ini mengandung zat kalium, yang berfungsi menyeimbangkan kandungan natrium (garam) dalam darah.
Bila perlu, ganti pula dengan produk makanan atau bumbu rendah garam, yang sudah banyak tersedia di pasaran. Sehat enggak harus susah dan menyiksa, kok!