Langkah Restoran Fast Food di Indonesia dalam Mencegah Penyebaran Virus Corona

14 Maret 2020 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi interior McDonald's Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi interior McDonald's Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona yang makin meluas telah menimbulkan dampak negatif di berbagai sektor, tak terkecuali industri makanan dan minuman. Apalagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa COVID-19 menjadi pandemi global --wabah penyakit yang menyebar di wilayah luas.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu tempat publik yang kerap menjadi titik berkumpul banyak orang, terang saja restoran menjadi salah satu lokasi vital. Kebijakan-kebijakan baru pun diterapkan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus lebih lanjut.
Di China dan Amerika Serikat, misalnya, beberapa restoran cepat saji seperti McDonald’s dan KFC memberlakukan contactless delivery, sehingga mencegah kontak langsung antara petugas pengantar makanan dan konsumen.
Aturan baru juga dikeluarkan oleh Starbucks AS, yang tak memperbolehkan pelanggan menggunakan tumbler yang dibawa sendiri untuk membeli kopi. Mereka akan memakai gelas sekali pakai untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Hospital Infection pada bulan Februari 2020 baru saja menganalisis virus corona ‘versi lama’ seperti SARS. Dari hasil analisis tersebut, mereka memastikan bahwa virus tersebut bisa hidup di permukaan besi, gelas, dan plastik selama kurang lebih sembilan hari.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Suhu di atas 30 derajat celsius dan menyemprotkan disinfektan memang bisa membunuh kuman dan bakteri yang menempel pada tempat-tempat tersebut. Tapi, para ahli tetap memperingatkan kita untuk tetap berhati-hati saat bersinggungan dengan area yang mengandung kuman.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana langkah yang dilakukan oleh bisnis restoran, khususnya tempat makan cepat saji di Indonesia, mengingat wabah virus ini sudah mulai masuk ke negara kita?
Salah satu restoran fast food populer di Indonesia, KFC di bawah naungan PT Fast Food Indonesia Tbk. telah menerapkan beberapa prosedur kebersihan di tiap gerainya.
Mereka menyediakan antiseptik untuk para customer, dan memasang media poster imbauan untuk mencuci tangan dengan bersih.
“Di operasional sendiri, sebenarnya sebelum ada kejadian virus corona, kami sudah melakukan SOP bagi karyawan yang langsung berhubungan dengan penanganan produk untuk wajib mencuci tangan dan sanitasi. Yakni, sebelum menangani produk, keluar dari kamar mandi, dan saat mau masuk area kasir dan kitchen,” ungkap Ika Diah Rhanny selaku Public Relation KFC Indonesia saat dihubungi oleh kumparan.
Langkah pencegahan virus corona yang dilakukan oleh KFC Indonesia Foto: Dok. Istimewa
Hal yang sama juga dilakukan oleh McDonald’s Indonesia. Menurut penjelasan dari Sutji Lantyka, Associate Director of Communication McDonald's Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pihak McDonald’s Indonesia telah menerapkan berbagai macam protokol untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, baik untuk karyawan yang bekerja di kantor maupun kru yang berada di restoran.
Misalnya, melakukan pengecekan suhu tubuh untuk karyawan dan supplier, sebelum masuk ke restoran atau kantor. Penyediaan hand sanitizer di seluruh restoran juga diperuntukkan bagi karyawan dan konsumen.
“Sebelum ada kejadian ini pun kita sudah ada schedule untuk cuci tangan, ya. Untuk di kru itu kita ada cuci tangan, nah, sekarang kita tingkatkan lagi frekuensinya,” jelas Sutji saat dihubungi kumparan via sambungan telepon.
Frekuensi pembersihan touch point seperti self ordering kiosk, gagang pintu, meja, kursi, playland, nampan, dan area untuk menunggu pesanan pun ditingkatkan. Penyediaan hand sanitizer dan pengawasan juga dilakukan terhadap pihak ketiga yang bertugas melakukan delivery.
ADVERTISEMENT
Sama pentingnya dengan kebersihan tiap gerai, pihak restoran fast food juga memperketat sanitasi pada sistem pengantaran. KFC Indonesia mewajibkan karyawan home delivery untuk cuci tangan, sebelum dan sesudah melakukan pengantaran.
Langkah serupa juga dilakukan oleh McDonald’s Indonesia. Riders yang bertugas mengantarkan makanan harus cuci tangan dan dibekali dengan hand sanitizer.
McDonald's Foto: Reuters/Yves Herman
Mereka pun harus mengenakan masker saat mengantarkan makanan. Selain itu, kotak pengantaran juga langsung dibersihkan setelah delivery selesai.
Untuk saat ini, kebijakan contactless delivery seperti yang sudah dilakukan China dan Amerika Serikat belum diterapkan, baik oleh KFC Indonesia maupun McDonald’s Indonesia.
Namun, mereka akan terus memantau perkembangan situasi, dan mengikuti anjuran yang dikeluarkan oleh pemerintah nantinya.
ADVERTISEMENT
“Kalau sekarang sih belum, tapi kita sedang mempersiapkan juga (contactless delivery), jika harus kita melakukan itu, terutama dalam mengantisipasi si coronavirus itu kita akan lakukan,” imbuh Sutji.

Dampak virus corona terhadap penjualan di restoran fast food

Ilustrasi restoran fast food Foto: flickr/ Rodstarz Fast Food
Meski penyebaran virus corona sudah masuk ke Indonesia, namun tingkat penjualan dine-in masih cenderung stabil. Masih banyak pengunjung yang datang untuk makan di restoran, dan belum terjadi penurunan secara signifikan.
“Masih stabil, transaksi juga lebih banyak dine-in. Karena untuk pengantaran, customer juga dapat menggunakan layanan menggunakan pihak ketiga,” jelas Ika.
Pihak McDonald’s Indonesia bahkan sempat menggelar acara tahunan National Breakfast Day pada tanggal 9 Maret 2020 lalu. Sutji menjelaskan, antusiasme masyarakat bahkan masih terbilang tinggi. Masih banyak konsumen yang mengantre, bahkan persediaan 1000 makanan di tiap gerai habis dibagikan.
Ilustrasi delivery makanan Foto: Shutter Stock
“Jadi kemarin kami tetap membatasi ya, di event National Breakfast Day. Kalau sebelumnya kita ada keriaan, tahun ini enggak. Kita juga tetap menjaga antrean, supaya jarak antara satu orang dengan orang lain tidak terlalu dekat. Kemudian, kita juga meminta mereka menggunakan hand sanitizer sebelum masuk restoran, juga cek suhu tubuh juga. Karena itu sudah keburu promo, jadi ya kita tetap lakukan, untuk mencegah kekecewaan para konsumen,” terang Sutji lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Nantinya, penyelenggaraan event-event besar akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi terkini. Untuk saat ini, sebisa mungkin menghindari banyaknya penumpukan orang di satu tempat yang sama.
“Harapan kami, semoga virus ini tidak semakin merebak dan segera cepat berlalu, sehingga tidak sampai terjadi seperti yang di luar sana,” tutup Ika.