Lembutnya Wagyu Australia Grainfed dengan Pakan Biji-bijian

25 Juli 2019 21:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Top round wagyu 200 day grainfed. Foto: Toshiko/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Top round wagyu 200 day grainfed. Foto: Toshiko/kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana rasa wagyu yang diberi pakan biji-bijian selama 200 hari? Sejatinya, sapi Australia dikembangkan dengan pakan rumput sampai usia minimal 12 bulan. Setelah itu, peternak bisa memilih pakan biji-bijian untuk sapi tersebut. Ini disebut dengan metode grainfed.
ADVERTISEMENT
Sapi grainfed ini biasanya bertubuh lebih besar sehingga kandungan marbling di dalamnya lebih banyak. Enggak heran, sapi ini diberi makan biji-bijian dari 70, 100, hingga 120 hari sebelum dipotong.
Jenis sapi ini tidak diberi pakan jagung dan kedelai layaknya di Amerika. Pakannya berupa serat tanaman, biji-bijian berprotein, dan sorgum yang dicampur minyak biji kapas serta jerami.
kumparan mencicipi jenis sapi ini di Wonder Beef and Lamb workshop and networking function yang dihelat Meat and Livestock Australia. Bedanya, wagyu Australia yang kami coba diberi pakan biji-bijian selama 200 hari.
“Kalau yang grainfed memang lebih lembut. Bila dimasak dengan api tinggi lemaknya hilang,” ungkap Chef Grand Hyatt, Rojali yang mengolah daging tersebut (25/7).
ADVERTISEMENT
Top round wagyu 200 day grainfed ini dibuat sesederhana mungkin. Dilapisi almond crumble dan garnish, dagingnya bisa dinikmati dengan saus mushroom dan barbecue. Pelengkapnya ada sayuran dan mashed potato.
Top round wagyu 200 day grainfed. Foto: Toshiko/kumparan
“Memasaknya sangat mudah, hanya saja lebih panjang prosesnya. Kalau tenderloin biasa hanya 40-50 menit jadi medium well. Kalau ini karena top side juga, jadi bisa tiga jam di suhu 120-130 menit,” jelasnya lebih lanjut.
Memang lemak di dagingnya tak terlalu banyak. Sengaja kami pilih yang medium rare dan tidak menggunakan saus terlebih dahulu.
Top round wagyu 200 day grainfed. Foto: Toshiko/kumparan
Tekstur wagyu ini sangat lembut, tanpa ada lemak yang mengganggu. Cocok untuk disantap dengan red wine. Perpaduan keduanya membawa pengalaman rasa yang seru di lidah.
Tertarik mencoba?
ADVERTISEMENT