Mahasiswa Unibraw Kembangkan Teknologi untuk Memperpanjang Masa Simpan Kopi Susu
10 Oktober 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
Mahasiswa Unibraw Kembangkan Teknologi untuk Memperpanjang Masa Simpan Kopi Susu
Mereka mengembangkan teknologi sterilisasi berbasis Pulsed Electric Field (PEF) dan Automatic Dispensing untuk meningkatkan kualitas sekaligus umur simpan produk kopi susu siap minum mitra.kumparanFOOD

ADVERTISEMENT
Tren ngopi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Kedai kopi pun bermunculan di berbagai sudut kota, mulai dari warung sederhana, kopi keliling, hingga kafe modern yang menawarkan beragam menu kopi kekinian.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik pesatnya perkembangan industri kopi, pelaku UMKM justru menghadapi tantangan baru, terutama dalam menjaga kualitas dan daya tahan produk kopi susu siap minum.
Salah satunya dirasakan oleh UMKM Kopi Warining Dampit yang berlokasi di Desa Podjok, Kecamatan Dampit, Kota Malang. Produk kopi susu mereka hanya mampu bertahan selama dua hari meski disimpan dalam kotak pendingin.
Jika disimpan terlalu lama akan muncul rasa asam akibat kontaminasi mikroba pembusuk seperti Pseudomonas sp. Kondisi tersebut menyebabkan 36 persen produk mereka rusak, bahkan sebelum terjual, yang akhirnya bikin rugi hingga Rp 4,7 juta setiap bulannya.
Berangkat dari permasalahan tersebut, lima mahasiswa Universitas Brawijaya menggagas solusi inovatif melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) 2025.
Tim tersebut terdiri dari Emmanuel Raphael Lesmana (Bioteknologi), Phelia Angelina (Ilmu dan Teknologi Pangan), Dastino Putra Rendylovind (Teknik Bioproses), Jevon Imantaka Soekardjo (Bioteknologi), dan Anggun Istianaya Nasuwa (Teknologi Industri Pertanian), dengan Joko Prasetyo sebagai dosen pembimbing.
ADVERTISEMENT
Mereka mengembangkan teknologi sterilisasi berbasis Pulsed Electric Field (PEF) dan Automatic Dispensing untuk meningkatkan kualitas sekaligus umur simpan produk kopi susu siap minum mitra.
Menurut ketua tim, Emmanuel, teknologi PEF dipilih karena mampu mensterilisasi minuman tanpa merusak cita rasa dan kandungan gizi. "Dengan PEF, kopi susu siap minum dapat bertahan hingga 14 hari, jauh lebih lama dibandingkan sebelumnya yang hanya dua hari. Ditambah dengan sistem Automatic Dispensing, proses pengemasan lebih steril dan efisien," ujarnya dikutip dari laman Universitas Brawijaya, Rabu (8/10).
Alat yang mereka rancang terdiri dari tabung PEF berbahan stainless steel yang menyalurkan pulsa listrik bertegangan tinggi untuk membunuh mikroba pembusuk. Sementara sistem Automatic Dispensing berbasis Arduino memastikan volume cairan keluar sesuai kebutuhan, lengkap dengan panel kontrol yang mempermudah pengoperasian.
Kombinasi kedua teknologi ini tidak hanya memperpanjang masa simpan produk, tetapi juga mengurangi kebutuhan tenaga kerja dari enam orang menjadi hanya dua orang dalam proses pengemasan.
ADVERTISEMENT
Mitra UMKM, Denny Christian, menyambut baik inovasi ini. Ia menilai penerapan teknologi PEF dan Automatic Dispensing dapat menjadi terobosan penting bagi UMKM kopi.
"Kami sangat terbantu dengan adanya inovasi ini. Harapannya, produk kami bisa lebih bersaing, tidak hanya di Malang, tetapi juga di pasar luar malang," kata dia.
Melalui program ini, mahasiswa Universitas Brawijaya menunjukkan kontribusi nyata dalam penguatan UMKM lokal. Inovasi mereka diharapkan bisa menjadi langkah konkret menuju pemerataan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Ke depannya, tim berencana menyempurnakan alat serta memperluas kerja sama dengan UMKM lain agar manfaat teknologi ini dapat dirasakan lebih luas.
