Makan Steak Tak Sesuai Porsi Tingkatkan Penyakit Kardiovaskular? Ini Kata Ahli

27 Oktober 2021 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Memanggang steak. Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Memanggang steak. Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
Rasanya sulit untuk menghindari steak lezat dengan tampilan daging juicy yang lemak nan gurihnya meleleh. Hmm, membayangkannya sudah bikin ngiler, ya? Meski begitu, makan steak berlebihan dapat membawa dampak bagi kesehatan tubuh, lho.
ADVERTISEMENT
Kata steak berasal dari bahasa Skandinavia yaitu "steik" yang dalam kamus The Oxford English Dictionary memiliki arti irisan daging tebal yang dipanggang. Biasanya steak dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar sehingga menciptakan aroma smokey yang menggugah selera.
Adapun bumbu yang biasa digunakan untuk memanggang steak adalah mentega, merica, garam, serta berbagai rempah; seperti tyhme, oregano, atau bawang putih. Perpaduan bumbu hingga tingkat kematangan membuat steak terasa begitu nikmat. Eits, tunggu dulu, mengonsumsi steak secara berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Mengutip Eat This, American Heart Association (AHA) mengungkapkan risiko mengonsumsi steak dan daging merah lainnya terletak pada lemak jenuh yang dapat menyebabkan lonjakan kolesterol. Oleh karena itu, jenis lemak inilah yang menjadi penyebab utama efek samping terburuk dari makan steak.
Membumbui steak. Foto: Dok. Pixabay
"Efek terburuk dari makan steak adalah efeknya pada kesehatan jantung, karena tinggi lemak jenuh, steak dapat meningkatkan kolesterol jahat LDL kamu. Ini merupakan faktor risiko penyakit jantung, penyebab utama kematian di AS, " ujar Lisa Young, PhD, RDN, seorang ahli nutrisi dan pengontrol porsi yang diakui secara internasional.
ADVERTISEMENT
Selain itu ahli gizi dan profesor terdaftar, Jinan Banna, Phd, RD juga mengatakan bahwa salah satu efek samping yang berhubungan dengan kesehatan dari makan steak, adalah pada lemak jenuh dan kolesterol yang mana bila dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
“Jika dikonsumsi secara berlebihan, maka risiko penyakit kardiovaskular meningkat. Jika seseorang mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, maka mengonsumsi steak setiap hari mungkin bukan pilihan terbaik," tegasnya.

Lantas, bagaimana memilih jenis daging steak sehat?

Ilustrasi steak Foto: Dok.Shutterstock
"Karena steak rasanya sangat enak, mungkin sulit untuk melepaskannya sama sekali, salah satu cara untuk membuat perbedaan adalah dengan memotong lemak yang terlihat dari steak. Lebih sedikit lemak jenuh, lebih sedikit peradangan. Yang terbaik adalah menjaga daging tetap dalam jumlah sedang, " ujar Dr. Jen Haley, dokter kulit dan penasihat medis.
ADVERTISEMENT
Selain memangkas lemak daging pada steak, AHA juga merekomendasikan untuk memilih jenis potongan yang tepat dengan membatasi jumlah lemak jenuh. Pastikan untuk mencari steak yang menunjukkan kata-kata bulat, loin, atau sirloin pada kemasannya. Hal ini berguna untuk memastikan daging mengandung lemak paling sedikit, kemudian pilihlah untuk mengonsumsi dua atau tiga ons sekaligus.
Mungkin terasa begitu sulit bagi kamu yang menyukai bagian lemak pada steak, atau yang tidak mampu menghindari untuk memesan potongan sempurna dengan jumlah marmer yang tepat. Jika begitu, maka kamu bisa membaginya dengan teman atau orang terdekat, sebagai upaya untuk mulai mengurangi konsumsi lemak yang berlebih pada steak.
"Steak di restoran juga terlalu besar sehingga efeknya terasa, bagikan dengan dua orang lain untuk kesehatan yang lebih baik. Atau, makan ikan sebagai gantinya,” ujar Young.
ADVERTISEMENT
Memilih untuk memotong lemak pada steak mungkin tampak menakutkan pada awalnya, tetapi bila dibiasakan hal ini tentu akan membawa dampak yang baik untuk kesehatan tubuh.
Reporter: Destihara Suci Milenia
***
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.