Makanan Plant-based Kian Dilirik, 67 Persen Masyarakat Indonesia Minat Mencoba

30 Juni 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo masak bersama Chef Ikhsan Farizki. Foto: Monika Febriana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Demo masak bersama Chef Ikhsan Farizki. Foto: Monika Febriana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plant-based atau makanan berbasis protein nabati kini mulai digemari oleh masyarakat Indonesia. Perhatian terhadap kesehatan serta lingkungan membuat masyarakat sadar akan pentingnya mencari alternatif selain daging hewani. Masyarakat dunia khususnya di Indonesia kini mulai melirik plant-based karena rasanya yang enak dan bergizi.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, makanan plant-based sering dikonotasikan sebagai makanan yang hanya dikonsumsi oleh orang yang sedang diet atau rasanya yang tidak seenak protein hewani. Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan nutrisi mendorong masyarakat untuk mengonsumsi makanan ini.
Kerry sebagai perusahaan asal Irlandia yang merupakan pemasok bahan baku makanan, minuman, dan farmasi untuk distribusi rasa dan nutrisi dunia. Perusahaan ini telah berdiri selama 14 tahun di Indonesia. Banyak produk makanan sehat yang menggunakan bahan dari perusahaan ini.
Kerry Media Gathering di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (29/6/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
Josh Strong selaku Marketing Director Kerry Asia Tenggara dalam acara Kerry media gathering di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (29/6) mengatakan, “sebagai fasilitas yang canggih, Kerry mengikuti selera lokal yang tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga di seluruh Asia Tenggara.”
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian, 67 persen konsumen di Indonesia menyatakan minatnya pada produk plant-based, dengan 50 persen bersedia mengonsumsinya secara teratur. Namun, 60 persen konsumen mengharapkan produk plant-based dapat ditawarkan dengan harga yang bersaing dengan produk daging.
Tantangan terbesar dalam mempromosikan makanan plant-based adalah soal rasa. Oleh karena itu, makanan sehat kini telah berinovasi dengan rasa dan tekstur menyerupai protein hewani. Sehingga makanan ini semakin dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Hidangan sate lilit, burger, dan panacotta dengan menggunakan bahan plant-based. Foto: Monika Febriana/kumparan
“Umami menjadi hal yang penting karena memegang kompleksitas dalam rasa. Rasa menjadi alasan nomor satu dalam keputusan pembelian. Konsumen menginginkan produk plant-based yang sesuai dengan rasa dan tekstur daging namun dengan nutrisi yang lebih baik, diproduksi secara berkelanjutan, dan terjangkau,” kata Jie Ying Lee selaku Senior Strategic Manager Plant-based Kerry APMEA.
ADVERTISEMENT
Munculnya tren makanan berbasis nabati di media sosial tentunya mendorong konsumen di Indonesia terutama kalangan milenial dan gen Z untuk menyantap makanan ini. Banyaknya restoran yang menyediakan menu berbasis nabati juga menjadi pilihan masyarakat dalam beralih mengonsumsi plant-based.
“Keinginan masyarakat Indonesia tentang plant-based bukan didasari karena mereka butuh tetapi karena takut ketinggalan tren saja (FOMO). Konsumen di Indonesia hampir setengahnya merupakan milenial dan gen Z di mana dekat dengan digital dan tidak mau ketinggalan zaman. Itu yang mendasari mereka mencoba plant-based,” kata Rizki Adriyan selaku Senior Marketing Manager Kerry Indonesia.
Hidangan sate lilit, burger, dan panacotta dengan menggunakan bahan plant-based. Foto: Monika Febriana/kumparan
Masyarakat Indonesia tanpa disadari telah mengonsumsi plant-based sejak zaman dahulu. Hal tersebut terlihat dari berbagai makanan Indonesia seperti tempe, tahu, gudeg, dan berbagai makanan khas lainnya. Sehingga tidak sulit bagi makanan plant-based menjadi menu pengganti daging hewan untuk masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Karena sebagian besar konsumen Indonesia itu milenial dan gen Z. Mereka lebih concern dengan nutrisi dan rasa yang menarik. Mereka juga mau concern ke hal baru. Itu jadi gerbang bagi produsen untuk memasarkan produk plant-based. Hal yang paling penting adalah memenuhi ekspektasi konsumen dari sisi rasa. Bagaimana menghadirkan produk yang secara rasa bisa diterima atau lebih baik dari daging hewani,” tutup Rizki.
Lebih lanjut, Kerry memiliki program hingga 2030 tentang sustainability program. Perusahaan melakukan inovasi salah satunya dengan membuat pabrik baru di Karawang, Jawa Barat. Ke depannya, Kerry ingin terus berkontribusi pada kesehatan masyarakat dan lingkungan dengan menghadirkan berbagai sustainability product.
Reporter: Monika Febriana