Manti hingga Bolani, 7 Kuliner Lebaran Tradisional dari Berbagai Negara

Sheer kurma, makanan khas Idul Fitri Foto: Shutter Stock

Perayaan Hari Raya Idul Fitri kerap diramaikan dengan berbagai hidangan lezat. Biasanya, ada satu menu khas yang wajib hadir di momen spesial ini. Kalau di Indonesia, sudah pasti harus ada ketupat dan opor untuk disantap bersama keluarga.

Nah, ternyata, tradisi menyantap menu tradisional saat Lebaran tak cuma ada di Indonesia saja, tapi juga di belahan dunia lainnya, lho. Wah, kira-kira, seperti apa ya makanan yang disantap di negara lainnya saat Lebaran?

Berikut telah kumparan rangkum, tujuh kuliner Lebaran dari berbagai negara yang tak kalah nikmat, di antaranya:

1. Maroko: laasida dan tagine

Kalau orang Indonesia makan ketupat plus opor, orang Maroko punya tradisi menyantap laasida usai melaksanakan solat Id. Hidangan ini mirip seperti puding nasi, dengan komposisi yang terdiri dari couscous, mentega, madu, dan aneka bumbu. Cita rasa laasida cenderung manis dan simpel.

Setelah itu, mereka akan menyantap tagine sebagai menu utama. Tagine merupakan hidangan daging kambing dengan buah kering yang dimasak di dalam wadah tanah liat, dan merupakan hidangan populer dari Afrika Utara.

2. Rusia: manti

Rusia memiliki populasi umat Muslim kira-kira sebanyak 16 juta jiwa. Biasanya, pada saat Idul Fitri, tiap keluarga akan menikmati manti, sejenis dim sum yang diisi dengan daging kambing berbumbu atau daging sapi giling.

Resep manti khas Rusia ini berbeda-beda di tiap wilayahnya, sehingga kamu tak akan menemukan cita rasa yang sama di tempat berbeda.

3. Turki: lokum

Orang Turki punya tradisi mengonsumsi makanan manis saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sebab, makanan manis identik dengan berkah yang diberikan dari Tuhan. Nah, salah satu makanan manis yang wajib ada saat Lebaran adalah lokum, atau biasa kita kenal sebagai Turkish delight.

Dessert yang mirip jeli ini terbuat dari kombinasi tepung pati, gula, dan berbagai isian seperti kurma, pistachio, dan kacang kenari. Biasanya, lokum disajikan dalam berbagai warna.

4. Yemen: aseeda

Tak hanya di Yemen, aseeda juga populer di Arab, Sudan, dan Libya. Dessert ini terbuat dari tepung gandum yang dimasak bersama mentega atau madu. Teksturnya kenyal dan empuk, mirip seperti jeli.

Aseeda biasa disajikan dalam keadaan panas dan langsung disantap dengan cepat. Cara menyantapnya pun langsung menggunakan tangan, tanpa bantuan alat makan apa pun.

5. China: you xiang

Dilansir The Culture Trip, umat Muslim di China merayakan Idul Fitri dengan menyantap you xiang bersama keluarga. Hidangan ini terbuat dari adonan tepung terigu yang digoreng, dan biasa disantap bersama nasi atau sup.

6. Afghanistan: bolani

Bolani adalah salah satu sajian yang dinikmati selama bukan Ramadhan, dan masih disantap saat Hari Raya Idul Fitri, serta momen istimewa lainnya. Makanan ini berasal dari Afghanistan, dan merupakan roti berkulit pipih yang diisi dengan sayuran seperti kentang, kacang lentil, atau labu.

Bolani juga bisa disajikan bersama yoghurt. Biasanya, hidangan ini disajikan sebagai menu pendamping atau appetizer, meski bisa juga dikonsumsi sebagai hidangan utama.

7. India, Pakistan, Bangladesh: sheer kurma

Orang-orang India, Pakistan, dan Bangladesh biasa menyantap sheer kurma sebagai hidangan spesial saat Lebaran. Makanan ini terdiri dari semacam bihun berukuran tipis yang dipadukan dengan susu dan dipanggang. Lalu, diberi taburan almond atau kurma kering sebagai topping.

Sheer kurma biasa disajikan di pagi hari, usai seluruh anggota keluarga melaksanakan salat Id dan disantap sepanjang hari untuk menjamu tamu.

Meski Lebaran tahun ini kita tak bisa bersilaturahmi dengan tetangga, saudara, atau keluarga besar akibat pandemi, namun semoga kita semua tetap mendapat limpahan berkah di hari istimewa ini.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H!