Masuk Usia 40 Tahun, Ini 5 Menu Sarapan yang Sebaiknya Mulai Kamu Hindari

12 Agustus 2020 10:10 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan usia 40 tahun yang sedang diet Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan usia 40 tahun yang sedang diet Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak menu sarapan sehat dan enak yang mungkin bisa kamu makan setiap hari. Tapi itu dulu, tidak begitu ketika usiamu memasuki 40 tahun. Kamu harus pintar memilih menu sarapan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
ADVERTISEMENT
Sebab, dilansir Eat This, di usai yang tak lagi muda tersebut kemampuan penyesuaian tubuh terhadap suatu jenis makanan mulai menurun. Enggak heran, kalau tiba-tiba kamu jadi mudah pusing, mual, atau bahkan mengalami gangguan pencernaan akibat mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Maka itu, berikut lima menu sarapan yang sebaiknya mulai kamu hindari jelang usia 40 tahun. Soalnya, beberapa makanan berikut mengandung tinggi gula, kolesterol, hingga berjenis makanan olahan. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Segelas kopi, creamer, dan gula

Ilustrasi kopi dan gula Foto: Shutter Stock
Menikmati secangkir kopi manis dan creamy memang menjadi pilihan nikmat untuk membangun semangat di pagi hari. Bahkan manfaat kopi sebagai pilihan menu minuman sehat di pagi hari juga sudah diteliti oleh jurnal Nutrition; yang menemukan kopi dapat meningkatkan jumlah energi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, menurut Mayo Clinic, kopi juga bisa membantu membakar lebih banyak kalori di siang hari, dan mengurangi hasrat untuk ngemil di pagi hari.
Tapi tunggu dulu, manfaat kopi tersebut bisa rusak begitu saja ketika kamu menambahkan creamer dan gula. Kedua bahan tambahan tersebut justru akan meningkatkan jumlah kalori dalam tubuh, sehingga menghilangkan manfaat dari si minuman hitam ini. Jadi, lebih baik mulai sekarang konsumsilah kopi hitam tanpa creamer dan gula supaya lebih sehat.

2. Jus buah

Beragam jenis jus buah atau sayuran Foto: thinkstock
Beberapa buah-buahan mengandung tinggi gula, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih --terutama di pagi hari-- bisa menyebabkan gula darah melonjak, kata Klinik Cleveland. Maka itu, imbangi sajian jus buah yang biasa kamu minum untuk menu sarapan dengan sayuran; semisal bayam atau pakcoy.
ADVERTISEMENT

3. Sereal

sereal Foto: Shutterstock
Menurut Mayo Clinic, beberapa sereal yang dijual di supermarket mengandung tinggi gula --terutama yang warna-warni. Tentu menu sarapan seperti ini sebaiknya mulai kamu hindari, guna menjaga tingkat gula darah. Namun, jika masih kepengin sarapan dengan sereal, maka pilihlah yang setidaknya mengandung tiga gram serat, rendah gula, dan kalori.

4. Sosis

Sosis demokrasi gratis di Taste of Australia. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Beberapa di antara kamu mungkin terbiasa mengonsumsi sarapan berupa telur mata sapi, sosis, dan roti. Hmm, coba kurang-kurangi ya mulai dari sekarang. Sebab, menurut WHO, sosis masuk dalam daftar makanan olahan yang berkarsinogen, zat penyebab kanker. Ini karena, biasanya sosis dimasak dengan cara dipanggang, bakar, maupun goreng menggunakan minyak.

5. Roti dengan selai buah-buahan

Olahan apel Foto: Shutterstock
Roti bakar pakai olesan selai stroberi atau apel, siapa yang berani menolak? Tapi, ada baiknya kamu mulai mengurangi terutama dalam menggunakan selai buah, yang kebanyakan mengandung tinggi gula.
ADVERTISEMENT
American Heart Association, membatasi jumlah konsumsi gula yaitu sebanyak enam sendok teh (atau 25 gram) untuk perempuan, dan sembilan sendok teh (atau 36 gram) untuk laki-laki.
Nah, jika pengin tetap makan roti bakar dengan selai buah, mungkin kamu sebaiknya buat sendiri saja di rumah. Lebih segar, rendah gula, dan sehat tentunya.
Itulah tadi beberapa jenis menu sarapan yang sebaiknya mulai dihindari oleh mereka yang memasuki usia 40 tahun. Pilihan menu sarapan tersebut juga tergantung kemampuan kesehatan dari masing-masing individu. Maka, ada baiknya konsultasikan juga dengan dokter atau ahli gizi, ya.
Tapi, di sisi lain, tidak ada salahnya untuk mencegah dahulu sebelum mengobati.