Mengontrol Nafsu Makan Lewat Mindful Eating

20 Desember 2018 15:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mindful eating (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mindful eating (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Saat sedang lapar, kita seringkali mengalami kalap, menyantap apapun yang tersaji di hadapan kita. Semua langsung dilahap seketika, entah sudah terkunyah dengan baik atau tidak, yang penting masuk ke perut dan membuat kenyang.
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu, kebiasaan makan terburu-buru seperti itu justru akan membuat tubuh kita merasa stress dan tak menikmati makanan yang disantap secara maksimal? Perut mungkin akan langsung terisi penuh, tapi organ pencernaan kita malah bekerja lebih keras untuk melumatkan makanan.
Bukan itu saja, asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh juga jadi lebih banyak, karena kita belum menerima sinyal kenyang dari tubuh saat makan terburu-buru. Ya, setidaknya tubuh memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk merasa kenyang.
Bila terus menerus dilakukan dan jadi kebiasaan, yang terjadi adalah berat badan akan melonjak naik hingga tak terkendali, bahkan bisa menyebabkan obesitas.
Ilustrasi mindful eating (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mindful eating (Foto: Shutterstock)
Tenang saja, kamu tak perlu diet mati-matian atau menyiksa diri dengan tak makan sama sekali demi menjaga kesehatan tubuh, kok. Ada sebuah metode makan yang bisa membantumu mencegah asupan kalori yang berlebihan, yakni mindful eating.
ADVERTISEMENT
Metode mindful eating ini membantu kita untuk lebih fokus dan sadar saat menyantap makanan, sehingga benar-benar merasakan segala elemen pada sebuah hidangan, mulai dari rasa, aroma, tekstur, hingga tampilannya. Dengan lebih memperhatikan apa yang sedang dikunyah, kita tak hanya sekadar merasa kenyang, tapi juga merasa puas.
"Banyak orang yang merasa full saat makan, tapi tak banyak yang merasa fulfilled, karena mereka tak benar-benar merasakan makanan yang sedang disantap," jelas Anindita Citra, M.Si selaku psikolog dari klinik LightHOUSE saat ditemui kumparanFOOD dalam acara Guilt Free Culinary di Pand'or, Jakarta Selatan pada Rabu, (19/12).
Bukan itu saja, banyak orang yang sebenarnya tak benar-benar merasa lapar, tapi hanya untuk memuaskan hasrat makan saja. Atau, kata lainnya 'lapar mata'.
Ilustrasi mindful eating (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mindful eating (Foto: Shutterstock)
Untuk memastikan apakah perut kita benar-benar lapar, psikolog yang akrab dipanggil dengan nama Citra itu menganjurkan untuk terlebih dahulu melakukan body scanning sebelum memutuskan untuk makan.
ADVERTISEMENT
Proses body scanning sendiri tak ubahnya seperti relaksasi. Pertama-tama, mata dipejamkan dan buat tubuh menjadi rileks. Setelahnya, fokuskan perhatian mulai dari kepala, dada, hingga perut.
“Perhatikan di daerah perut, apakah ada tanda-tanda lapar seperti suhunya menghangat, atau ada rasa sedikit menekan. Bila iya, berarti anda benar-benar lapar, tapi kalau tidak, jangan memaksa tubuh untuk makan,” jelas Citra.
Ilustrasi makan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan (Foto: Thinkstock)
Menyantap makanannya pun tak asal dilahap, tapi menerapkan metode mindful eating. Kunyah makanan perlahan, sembari merasakan segala elemen rasa yang ada, terus kunyah hingga benar-benar lumat. Barulah kita bisa menelannya.
Selain itu, baru lanjutkan untuk suapan berikutnya saat makanan yang kita kunyah sudah tertelan.
Dengan fokus terhadap apa yang sedang kita santap, perut kita akan merasa kenyang lebih cepat. Tempo makan yang perlahan juga akan membuat makanan lebih lembut dan mudah dicerna oleh tubuh, membuat rasa kenyang bertahan lebih lama serta nafsu makan jadi lebih terkendali.
ADVERTISEMENT