Organisasi Milik Chef Ternama Jadi Relawan Masak di Diamond Princess

20 Februari 2020 21:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Diamond Princess yang bersandar di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Diamond Princess yang bersandar di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Issei Kato
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona menyebabkan ribuan orang yang berlibur di kapal pesiar Diamond Princess harus dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang, sejak tanggal 3 Februari 2020 lalu. Hingga saat ini, setidaknya telah ditemukan 542 kasus COVID-19 alias Corona yang menjangkit penumpang maupun anak buah kapal.
ADVERTISEMENT
Selama berada dalam masa karantina, pihak Princess Cruises (induk dari kapal pesiar Diamond Princess) menyediakan berbagai hiburan supaya para penumpang tetap nyaman selama berada di dalam kabin.
Mulai dari akses internet dan telepon, tambahan film dan video senam. Selain itu, para penumpang juga menikmati berbagai hidangan dari World Central Kitchen; organisasi non-profit yang didirikan oleh chef bintang dua Michelin, José Andrés.
Sedikit gambaran, World Central Kitchen telah dibentuk sejak tahun 2010, untuk membantu korban bencana alam. Tim World Central Kitchen sebelumnya pernah memasak untuk tiga juta orang yang terkena dampak banjir di Puerto Rico, serta korban gempa bumi di Haiti.
Dalam pernyataan tertulis yang dipublikasikan dalam situs resminya, pihak Princess Cruises menyatakan telah bekerja sama dengan organisasi tersebut. World Central Kitchen bertugas dalam menyajikan sarapan, makan siang, dan makan malam. Seluruh makanan tersebut akan diantar ke kamar tiap penumpang.
ADVERTISEMENT
Dilansir Food and Wine, kru World Central Kitchen --dipimpin oleh Director of Field Operations Sam Bloch-- mendirikan dapur umum di Pelabuhan Yokohama, tempat berlabuhnya kapal pesiar.
Organisasi tersebut menjelaskan, kalau makanan yang disajikan telah dipersiapkan dan dimasak di dapur asli yang berlokasi di Tokyo. Tapi, mereka juga harus memastikan kalau masakan tersebut bisa sampai ke dalam kapal dengan selamat, aman, dan tetap panas.
Bahkan, mereka telah menyediakan empat truk oven dan enam truk pendingin di pelabuhan.
Menu yang disajikan cukup bervariasi dan menyehatkan. Ada pasta, kuskus salad dengan sayuran segar dan potongan ayam, hingga bento.
Bloch juga sudah membuat alat khusus untuk menggerakkan palet makanan ke kapal, lalu kru kapal tinggal menempatkannya di luar setiap pintu kabin tamu.
ADVERTISEMENT
"Para penumpang akan mendapatkan makanan enak yang masih panas, dan kru kapal tak harus memasak serta melakukan semua pekerjaan. Mereka bisa istirahat," jelasnya.
Princess Cruises mengungkapkan bahwa mereka bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan Jepang untuk berkoordinasi, tentang bagaimana dan kapan untuk menurunkan para penumpang.
Proses ini diprediksi akan memakan waktu beberapa hari. Namun, Chef José Andrés telah menegaskan, bahwa kru World Central Kitchen akan tetap membantu proses karantina akibat virus corona, selama masih dibutuhkan.