Pantang Berlebihan, Ini Batasan Konsumsi Makanan Manis saat Buka Puasa
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Dengan mengkonsumsi makanan manis, energi yang hilang selama berpuasa dapat tergantikan lebih cepat, dan tubuh akan segar kembali. Namun, anjuran tersebut rupanya sering dijadikan alasan banyak orang untuk mengkonsumsi makanan manis dalam jumlah banyak.
Banyaknya asupan gula yang masuk ke dalam tubuh tentu akan mengakibatkan gula darah meningkat. Karenanya, kita harus membatasi makanan manis saat berbuka puasa.
Menurut ahli gizi dan ahli kedelai, Prof. Dr. Made Astawan, seseorang hanya boleh mengkonsumi makanan manis dengan takaran gula maksimal sebanyak 50 gram atau setara dengan 5-9 sendok teh per hari. Dengan mengkonsumsi makanan manis sesuai kebutuhan, akan berdampak baik pada fungsi otak setelah berpuasa.
Prof. Made juga menyarankan untuk menghindari makanan manis saat sahur, dan hanya mengkonsumsinya saat berbuka puasa saja.
ADVERTISEMENT
“Banyak takjil yang tinggi gula, seperti kolak, es buah, atau sirup. Nah, sirup itu, kan, tinggi gula tapi minim nutrisi, jadi harus dibatasi. Batas konsumsi gula perhari hanya 5 sendok teh saja,” kata Prof. Made saat ditemui kumparanFOOD di kawasan Jakarta Selatan beberapa saat lalu.
Agar semakin seimbang, dosen yang mengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut juga menganjurkan untuk lebih banyak menyantap makanan low glycemic index (LGI), yakni makanan yang lebih lama dicerna oleh tubuh.
Beberapa makanan yang termasuk ke dalam kelompok makanan sehat ini di antaranya, kacang-kacangan, buah ceri, pir, pisang, apel, tomat, wortel, hingga jagung manis. Selain berfungsi untuk mengontrol peningkatan kadar gula darah dalam tubuh dan membuat perut kenyang lebih lama, jenis makanan tersebut juga sangat baik untuk melancarkan sistem pencernaan.
ADVERTISEMENT
“Konsumsi makanan kaya serat, seperti kedelai, buah-buahan dan sayuran untuk memaksimalkan sistem pencernaan,” pungkasnya.