Pendiri Jelly Belly akan Hadiahkan Pabrik Permennya pada Pemilik Tiket Emas

Ilustrasi jelly belly Foto: dok.shutterstock

Pendiri perusahaan permen Jelly Belly, David Klein, menawarkan kesempatan untuk memburu harta karun ala Willy Wonka dalam produk permennya. Pemenangnya harus memiliki sebuah tiket emas bila pengin memiliki pabrik permennya.

Dilansir dari Insider, David mengumumkan kompetisi tersebut dalam sebuah video online, dan mengungkapkan bahwa pemenang akan mendapatkan salah satu pabrik permen miliknya.

“Dunia membutuhkan sesuatu yang positif untuk melupakan masalah mereka sekarang,” ungkap David, yang sudah pensiun dari perusahaan Jelly Belly tersebut. David juga menyebutkan kalau kemiripan kompetisi ini dengan Willy Wonka adalah sesuatu yang disengaja, menjelaskan bahwa dia selalu ingin memberikan salah satu pabriknya.

"Itu ada di daftar keinginan saya," katanya. "Sekarang, kami dapat melakukannya, dan kami harap ini dapat membawa kegembiraan ke dunia."

Kompetisi ini berlangsung di setiap negara bagian Amerika Serikat. Pesertanya diwajibkan untuk mencari kalung anjing berwarna emas. Untuk ikut berburu harta karun, peserta harus membayar 49.99 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 750 ribu guna bisa mengakses petunjuk yang tersebar di wilayah mereka.

Teka-teki kompetisi ini akan dirilis pada hari yang berbeda di setiap negara bagian, mulai dari negara bagian Georgia pada 30 September mendatang. Hanya 1.000 peserta dari tiap negara bagian yang boleh ikut mendaftar. Nantinya, peserta akan masuk dalam sebuah grup privat Facebook dan akan diberikan instruksi mengenai kompetisi ini.

Ilustrasi pabrik permen Jelly Belly Foto: Dok.scimages/Shutterstock.com

Setiap pemenang dari negara bagian akan mendapatkan uang sebesar 5.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 74,7 juta. Sedangkan, pemenang utama akan mendapatkan kunci ke pabrik David di Florida dan kursus gratis pembuatan permen di Universitas Wisconsin-Madison.

Pabrik permen yang diberikan merupakan milik David sendiri. Jelly Belly juga mengkonfirmasi bahwa acara ini merupakan inisiatif David, perusahaan Jelly Belly tidak turut ikut campur.

Kalau saja kompetisi ini juga terbuka untuk warga Indonesia, apa kamu tertarik mengikutinya juga?

Reporter: Natashia Loi