Peneliti Asal Filipina Membuat Bir Sehat dengan Campuran Durian dan Probiotik

7 Juli 2020 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kriza Calumba membuat bir probiotik dengan campuran kulit durian Foto: dok.handout
zoom-in-whitePerbesar
Kriza Calumba membuat bir probiotik dengan campuran kulit durian Foto: dok.handout
ADVERTISEMENT
Tak hanya Indonesia, Filipina juga terkenal dengan produksi duriannya yang cukup melimpah. Untuk itu, Kriza Calumba seorang peneliti yang bekerja di Universitas Filipina-Mindanao membuat temuan terbaru terkait campuran durian dan probiotik dalam minuman beralkohol yakni bir.
ADVERTISEMENT
Dilansir SCMP, perempuan yang juga merupakan Instruktur Teknologi Pangan dan Sains asal Davao itu, sebelumnya telah meneliti bir berprobiotik untuk tesisnya saat mengejar gelar Master dalam ilmu pangan di Louisiana State University (LSU).
Setelah membuat bir probiotik, pengetahuannya terkait produksi durian yang melimpah di negara asalnya menginspirasi Calumba untuk membuat penelitian lebih lanjut. Ia pun merancang metode unik untuk mendukung perkembangan bakteri Lactobacillus dengan menggunakan campuran durian.
"Saya belajar bahwa kulit durian memiliki manfaat yang bisa membantu mengembangkan bakteri bahkan di dalam minuman alkohol," ucapnya.
ilustrasi durian Foto: Shutterstock
Perempuan yang mengaku tak terlalu gemar makan durian itu berharap temuannya ini bisa membantu perekonomian negaranya, sekaligus menjadi solusi pemanfaatan sampah kulit durian yang jumlahnya hingga berton-ton.
ADVERTISEMENT
Selain itu ia juga menginginkan, bir ini bisa menjadi pilihan minuman alkohol yang lebih sehat. Terlebih seperti banyak penelitian mengungkapkan, probiotik merupakan makanan sehat bagi yang bisa mencegah berbagai masalah kesehatan di perut.
Untuk campuran bakteri, Calumba menggunakan produksi asal dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Sebab ia mengungkapkan, jika menggunakan bakteri asal Filipina maka harganya bisa lebih mahal. Ia juga berencana mengkombinasikan bir temuannya dengan bahan-bahan lokal.
Ilustrasi bir Foto: dok.Shutterstock
Tak hanya itu, Calumba juga mengklaim bir ini bisa menjadi alternatif minuman probiotik bagi mereka yang mengalami laktosa intoleran. Sebab, kebanyakan minuman probiotik di pasaran masih berbasis susu yang mana tak baik bagi mereka yang tubuhnya kekurangan enzim laktase.
ADVERTISEMENT
Saat ini Calumba telah mengajukan permohonan pendanaan dari Universitas Filipina-Mindanao agar penelitiannya bisa terus berlanjut. Tak sampai situ, ia juga menginginkan bir ini bisa diproduksi secara komersial meskipun mungkin masih membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.