Peneliti Australia Temukan Kandungan Plastik dalam 5 Jenis Seafood Ini

7 September 2020 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seafood Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seafood Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Polusi yang mengganggu ekosistem air sudah tidak dapat dipungkiri, satu per satu penelitian mulai membuktikan bahwa seafood yang kita makan bisa saja mengandung plastik efek dari pencemaran laut.
ADVERTISEMENT
Selama ini, laut menjadi salah satu sumber makanan bagi manusia. Hal ini sekaligus memunculkan pertanyaan, masih amankah mengonsumsi hidangan laut?
Dilansir Medical News Today, sebuah studi dalam jurnal Environmental Science & Technology yang dilakukan oleh ilmuwan di QUEX Institute meneliti kandungan mikroplastik dari makanan laut di berbagai pasar Australia. Penelitian yang merupakan hasil kerjasama antar University of Exeter di Inggris dan University of Queensland, Australia ini menemukan mikroplastik di setiap sampel makanan laut yang mereka uji.
Jenis plastik tersebut berupa mikroplastik, berukuran kurang dari 5 milimeter, atau seukuran biji wijen. Selain itu, ditemukan pula nanoplastik berukuran kurang dari 100 nanometer dalam lingkungan laut.
Com-Ilustrasi bijih plastik tidak berwarna. Foto: Shutterstock
"Mempertimbangkan porsi rata-rata, orang yang mengonsumsi makanan laut dapat terpapar sekitar 0,7 miligram plastik saat menelan rata-rata porsi tiram atau cumi-cumi, dan hingga 30 miligram plastik saat makan sarden," kata Francisca Ribeiro, penulis utama studi tersebut.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan meneliti kandungan plastik dengan beberapa tahap. Sebelumnya, setiap sampel ditimbang, dicuci dan hanya diambil bagian yang dapat makanan saja untuk diuji. Lalu setiap bagian tersebut dipanaskan hingga suhu 60 derajat celsius dengan larutan alkali sampai tercerna. Dari sana, barulah dapat diketahui kandungan plastik yang terdapat dalam seafood tersebut.
Para ilmuwan juga menggunakan metode yang disebut pirolisis-kromatografi, gas-spektrometri massa. Metode tersebut dapat mendeteksi lima jenis plastik yang umumnya berasal dari bahan kemasan, bahan sintetis kain, dan sampah laut.
Terdapat lima jenis makanan laut yaitu kepiting biru, tiram, udang windu, cumi-cumi liar, dan sarden liar, yang mana para peneliti paling sering menemukan kandungan plastik dalam sarden. “Dari spesies makanan laut yang diuji, sarden memiliki kandungan plastik tertinggi, yang merupakan hasil mengejutkan,” ungkap Fransisca. Makan 14 porsi ikan sarden kecil sama dengan satu sedotan plastik, tambahnya.
Ikan Sarden Foto: Nguyen Linh
Studi tersebut turut menemukan bahwa kantong plastik ketika membeli makanan laut dapat menyebabkan bertambahnya mikroplastik. Dari sana disimpulkan bahwa kemasan plastik seafood perlu dicermati lebih jauh karena hanya dengan membukanya saja sudah bisa menghasilkan mikroplastik. Padahal sekitar 17 persen protein yang dikonsumsi manusia di seluruh dunia berasal dari makanan laut.
ADVERTISEMENT
Risiko dari konsumsi mikroplastik secara tidak sengaja ini pun masih dalam penelitian lebih lanjut. Namun, penelitian ini dapat membuka penelitian lebih lanjut mengenai fenomena terkait.
"Kami tidak sepenuhnya memahami risiko menelan plastik bagi kesehatan manusia, tetapi metode baru ini akan memudahkan kami untuk mengetahuinya," tutup Tamara Galloway, peneliti lain dari Exeter University.
Reporter: Natashia Loi