Peneliti Ciptakan Laser yang Bisa Deteksi Tingkat Kematangan Alpukat

8 Mei 2020 19:11 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alpukat Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alpukat Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Siapa yang sering kesulitan mengecek tingkat kematangan alpukat? Buah berkulit cukup tebal ini memang agak susah ditebak. Meski sudah ditekan permukaannya, tapi terkadang belum sematang yang kita inginkan. Ditunggu lebih lama, teksturnya malah jadi terlalu lembek dan membusuk.
ADVERTISEMENT
Bayangkan, bagaimana bila kita bisa mengetahui kalau buah alpukat sudah pas matangnya dengan tepat, bahkan tanpa perlu menyentuh permukaannya?
Inovasi ini tengah dikembangkan oleh duo peneliti dari Cranfield University di Inggris. Mereka bahkan memakai alat keren untuk menguji tingkat kematangan alpukat: pakai laser!
Dilansir Food and Wine, uji coba yang dilakukan peneliti tersebut diklaim bisa mengurangi food waste hingga lebih dari 10 persen. Sebab, hampir sepertiga dari buah alpukat kerap dibuang pada tahap penilaian dan distribusi. Sehingga, perlu adanya perbaikan signifikan yang dilakukan untuk mengurangi kerugian.
"Kami fokus pada alpukat karena buah ini paling sulit untuk dikerjakan, dan pelanggan sering tidak puas ketika mereka membeli buah siap makan yang belum matang,” ungkap Leon Terry—Director of Environment and Agrifood di Cranfield University, yang juga menjadi co-author penelitian tersebut.
Alpukat. Foto: Pixabay
Sistem pengujian tersebut menggunakan semacam laser, yang bisa mengukur frekuensi resonansi buah dengan getaran ringan. Buah yang teksturnya masih keras akan menciptakan frekuensi lebih tinggi, ketimbang buah yang sudah cukup matang.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, kita bisa menghitung frekuensi yang pas untuk buah alpukat yang sudah matang, tanpa merusak tampilannya.
"Tampilan alpukat yang tak rusak akan jadi keuntungan terbaik dan mengurangi food waste secara signifikan. Tes pengujian ini juga bisa dikembangkan lagi untuk diterapkan pada jenis buah lainnya," imbuh Terry.
Tim peneliti juga mengungkapkan, pengembangan sistem pengujian ini dapat memilah buah --mana yang sudah matang, mana yang dipasok untuk disimpan, dan mana yang akan dibuang. Dengan begitu, sistem ini bisa membantu industri alpukat dalam menangani limbah makanan.
Selain terdengar keren, sistem ini ternyata juga sangat ramah lingkungan, lho! Kira-kira beneran terealisasi enggak, ya?