Perayaan Halloween Identik dengan Memberi Permen, Ternyata Begini Awal Kisahnya

31 Oktober 2022 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi permen cokelat sebagai dalam peryaan Halloween Foto: Safira Maharani/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi permen cokelat sebagai dalam peryaan Halloween Foto: Safira Maharani/ kumparan
ADVERTISEMENT
Perayaan Halloween setiap tahunnya identik dengan pesta kostum dan riasan menyeramkan. Selain kostum dan ornamen yang menyeramkan ada juga, nih makanan yang tidak boleh ketinggalan dalam acara ini. Apalagi kalau bukan permen.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kebudayaan, Halloween memang selalu dilaksanakan setiap tahunnya sebagai bentuk peringatan hantu orang yang telah meninggal kembali ke bumi. Untuk memeriahkan peringatan ini, biasanya anak-anak diberi permen atau bahkan cokelat saat berkunjung dari rumah ke rumah sambil berkata “Trick or Treat”. Rupanya, kehadiran makanan-makanan manis ini dalam perayaan Halloween memiliki alasan khusus.
Mengutip Kitchn, bagi masyarakat dunia, terutama orang Amerika, kehadiran permen menjadi hal yang penting. Bahkan orang Amerika bisa membeli hingga 200 juta kilogram permen untuk perayaan Halloween setiap tahunnya. Hal tersebut tidak lepas dari sejarah di balik permen dalam perayaan tahunan ini.

Berawal dari “Hari Permen”

Ilustrasi permen lolipop. Foto: Shutter Stock
Pada tahun 1916, Natal dan Paskah menjadi hari libur utama yang menjadi sarana yang baik untuk menjual permen. Namun, selepas kedua hari tersebut penjualan permen tidak mengalami peningkatan. Para pengusaha pun mencari cara untuk meningkatkan penjualan permen terutama pada musim gugur.
ADVERTISEMENT
Kemudian mereka mengeluarkan ide “Candy Day” atau Hari Permen untuk dirayakan pada hari Sabtu di minggu kedua bulan Oktober. Para produsen ini membuatnya sebagai hari libur untuk niat baik dan persahabatan. Meskipun maksud di balik hari tersebut adalah untuk meningkatkan penjualan usaha mereka.
Kemudian Hari Permen tersebut berganti nama menjadi Sweet Day dengan gagasan permen dan persahabatan. Perayaan ini berlangsung hingga tahun 1950-an

Tren memberi permen sebagai ‘treat’ pengganti ‘trick’

Ilustrasi permen dan cokelat sebagai hadiah Halloween. Foto: Yuganov Konstantin/Shutterstock
Pada akhir 1940, perusahaan permen menyadari bahwa mereka dapat memanfaatkan Halloween dalam meningkatkan produksi. Kemudian mereka mulai beralih dengan mengajak pemilik toko untuk mempromosikan permen sebagai hadiah yang dapat dibagikan saat perayaan Halloween.
Selanjutnya, muncul pula tren ‘treat or tricks’. Alih-alih seseorang memilih ‘trick’ mereka bisa menggantinya dengan memberikan permen sebagai ‘treat’ untuk anak-anak tersebut. Sehingga para ibu juga tidak perlu repot-repot menyajikan hidangan manis. Mereka bisa menyajikan permen yang mudah dan dapat dibeli dalam jumlah banyak.
ADVERTISEMENT
Barulah pada tahun 1970-an, permen menjadi makanan yang kerap diberikan dalam perayaan Halloween. Hingga saat ini, tradisi memberikan permen maupun cokelat memang tidak bisa dilepaskan dalam perayaan unik ini.
Penulis: Monika Febriana