news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Protes Kurangnya Perlindungan Kerja, Pekerja Whole Foods Ijin Sakit Massal

1 April 2020 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Whole Foods Market, jaringan ritel makanan Foto: REUTERS/Carlo Allegri
zoom-in-whitePerbesar
Whole Foods Market, jaringan ritel makanan Foto: REUTERS/Carlo Allegri
ADVERTISEMENT
Karyawan Whole Foods akan melakukan sick-out nasional atau ijin sakit massal pada Selasa (1/4). Aksi ini untuk memprotes kurangnya perlindungan kepada pekerja selama pandemi virus corona. Ini merupakan aksi kolektif nasional pertama yang dipimpin oleh pekerja di perusahaan yang didirikan pada tahun 1980 tersebut.
ADVERTISEMENT
Aksi ini merupakan imbas dari adanya laporan bahwa pekerja Whole Foods di beberapa daerah; termasuk di New York City, Chicago, Louisiana, dan California telah diuji positif untuk Covid-19.
Di setiap lokasi ini, toko-toko tetap buka, membuat beberapa karyawan menyuarakan Whole Foods telah gagal memprioritaskan keselamatan mereka. Di samping itu, Whole Foods sedang berada di masa rekor penjualan karena banyaknya yang menyetok barang.
Sebenarnya anak perusahaan Amazon ini telah menerapkan ijin sakit untuk memenuhi paid leave —cuti berbayar— untuk semua pekerjanya yang berada di rumah atau yang melakukan karantina bila terjangkit COVID-19.
Mereka juga memberikan tes virus corona gratis ke semua karyawannya. Sementara itu, untuk yang datang ke tempat kerja akan mendapat USD 2 tambahan untuk setiap jam kerja mereka.
ADVERTISEMENT
"Ketika kami menangani permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memenuhi kebutuhan kritis di komunitas kami, Whole Foods Market berkomitmen untuk memprioritaskan kesejahteraan Anggota Tim kami, sambil mengakui dedikasi luar biasa mereka," kata juru bicara Whole Foods kepada Motherboard.
Amazon, toko online terbesar di dunia Foto: REUTERS/Mike Segar/File Photo
Ia juga menjelaskan bahwa Whole Foods sudah mengambil langkah serius untuk mengurangi penyebaran virus.
“Selain menjaga jarak dari sosial, pembersihan dalam yang lebih luas dan tindakan pengendalian kerumunan, kami terus meluncurkan protokol keselamatan baru di toko kami untuk melindungi anggota tim yang berada di garis depan untuk melayani pelanggan kami,” kata mereka.
Namun, seorang pekerja Whole Foods di Chicago yang enggan disebut namanya karena takut akan dibalas pihak perusahaan mengungkapkan bahwa mereka meminta untuk pembayaran dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Sejak kami pertama kali mengumumkan niat mogok, Whole Foods mengumumkan kenaikan sementara sebesar USD 2 per jam, yang tidak cukup. Banyak dari kita sudah sakit. Sangat masuk akal bahwa sebagian dari kita akan mati untuk pekerjaan ini,” katanya seperti dikutip dari Motherhood
Banyak karyawan yang meminta perlindungan dan menganggap bahwa kebijakan Whole Foods telah gagal melindungi mereka.
Pekerja itu mengatakan beberapa karyawan di toko Chicago-nya berencana untuk mengajukan sick out. Salah satu pekerja Whole Foods di New England yang ingin tetap anonim mengatakan kepada Motherboard bahwa dokter memintanya untuk karantina selama dua minggu setelah ia mengalami gejala COVID-19. Namun, Whole Foods menolak untuk memberinya cuti sakit karena gejalanya tidak cukup parah, dan ia tidak melakukan perjalanan ke daerah dengan wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
"Dokter saya meminta saya untuk karantina selama dua minggu dan saya belum bisa mendapat cuti," kata pekerja itu. "Whole Foods mengatakan kami tidak akan mendapatkannya kecuali kami positif COVID-19. Ada banyak orang dalam situasi saya yang tidak menerima cuti. Sulit membayangkan bahwa mereka yang tidak mampu melakukannya akan tinggal di rumah. Whole Foods mengatakan jika kamu merasa lebih baik, kamu harus datang bekerja,” katanya
Sebelumnya, pada hari Senin, pekerja gudang Amazon di New York City dan Instacart shopper di seluruh negeri meninggalkan pekerjaannya. Pekan lalu, pekerja sanitasi di Pittsburgh dan pekerja pabrik unggas di Georgia melakukan pemogokan mereka sendiri.
Dalam beberapa hari terakhir, para pekerja mengatakan kepada Motherboard bahwa mereka menerima voicemail dari Whole Foods yang memberi tahu mereka bahwa rekan kerja mereka jatuh sakit. Tepatnya beberapa hari setelah toko mendapati kasus positif virus corona COVID-19 yang terjadi di toko-toko itu. Ini membuat para pekerja mengungkapkan kekhawatiran bahwa Whole Foods tidak bertindak cukup cepat untuk melindungi para pekerja.
ADVERTISEMENT