Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture: Cerita tentang Kopi

13 November 2023 10:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kopi dalam gelas hijau. Foto: Makistock/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kopi dalam gelas hijau. Foto: Makistock/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
The National Museum of Qatar menjadi tempat penyelenggaraan pameran akbar Years of Culture yang mengeksplorasi sejarah kopi dari Indonesia hingga Qatar. Pameran bertema 'Growing Kopi, Drinking Qahwa; Stories of Coffee in Qatar and Indonesia', yang dibuka hingga 17 Februari 2024, digelar bekerja sama dengan Museum Nasional Indonesia untuk menandai ajang Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur National Museum of Qatar Yang Mulia Sheikh Abdulaziz Al Thani, Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture adalah bukti kekuatan naratif bersama dalam membina rasa saling pengertian dan kolaborasi yang terlihat melalui pameran 'Growing Kopi, Drinking Qahwa'. Pemeran Ini memperluas tradisi bersama kedua negara dalam hal keramahtamahan, dialog dan kreativitas yang didorong oleh kegiatan menyeduh, menyajikan dan berbagi kopi.
'Growing Kopi, Drinking Qahwa; Stories of Coffee' menampilkan sejarah penanaman kopi, perdagangan, dan budaya minum kopi di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada budaya kopi tradisional dan kontemporer di Qatar dan Indonesia. Pameran menggunakan tampilan interaktif, proyeksi yang imersif, pengalaman visual, aroma, lanskap suara, hingga karya seni kontemporer khusus.
"National Museum of Qatar dengan bangga menyelenggarakan pameran yang merupakan tonggak sejarah bagi Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture, yang diciptakan bekerjasama dengan Museum Nasional Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia untuk Qatar, mahasiswa yang berpartisipasi melalui Ajial Altarbwy Center, dan para peserta program magang di Qatar Museums," Sheikh Abdulaziz Al Thani dalam keterangannya yang diterima kumparan.
Growing Coffee, Drinking Qahwa: Stories of Coffee. Foto: Years of Culture
Kopi, sebagai fokus pameran, merupakan simbol dari tradisi bersama yang melekat pada adat keramahtamahan dan interaksi sehari-hari di Qatar dan Indonesia. Kebiasaan ini melampaui batas-batas geografis, menciptakan jembatan yang menyatukan orang-orang dalam sebuah pengalaman bersama. Tindakan menyeduh dan menikmati secangkir kopi membawa serta nilai-nilai universal tentang keramahan dan hubungan yang beresonansi dalam budaya Qatar dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Years of Culture percaya bahwa budaya adalah alat yang sangat kuat untuk menyatukan orang, mendorong dialog yang bermakna, membangun koneksi, dan memperdalam pemaahaman bersama antar bangsa. Dengan memilih kopi sebagai landasan utama dari pameran Year of Culture Qatar-Indonesia 2023 ini, kami ingin menciptakan platform untuk pengalaman bersama dan menegaskan nilai-nilai universal yang mengikat kita semua," tambah Aljazi Al Khayareen dari Years of Culture.
Salah satu tema utama yang dieksplorasi dalam pameran "Growing Kopi, Drinking Qahwa" adalah budidaya dan perdagangan kopi. Fokus khusus ini menelusuri konteks sejarah kopi di Dunia Arab dan Indonesia, menyoroti peran penting kopi sebagai komoditas berharga yang telah menghubungkan berbagai wilayah dan budaya di seluruh dunia selama berabad-abad, yang merupakan bukti sejarah yang kaya tentang perdagangan kopi dan dampaknya yang luas terhadap ekonomi global dan hubungan sosial.
ADVERTISEMENT
Pameran "Growing Kopi, Drinking Qahwa" merupakan eksplorasi aspek budaya dan sosial dari kopi, sekaligus memberi pandangan tentang pentingnya secara ekonomi. "Perdagangan kopi telah mendorong kerjasama ekonomi di masa lalu – saat ini, kopi juga menjadi pendorong untuk kolaborasi di berbagai industri kreatif, di mana kami melihat potensi besar untuk kerjasama di masa depan dengan Indonesia dan negara-negara mitra Years of Culture lainnya," kata Aljazi.
Filosofi Kopi yang menjadi representasi dari kedai kopi di Indonesia ikut berpartisipasi lewat satu instalasi bertemakan "Filosofi ". Dalam instalasi dengan ruangan berlayar 360 derajat, pengunjung di Qatar dapat melihat bagaimana budaya kedai kopi Tanah Air melalui representasi gambaran kedai kopi populer di Blok M, yakni Filosofi Kopi.
ADVERTISEMENT
Kafe kopi ikonik ini memperlihatkan gambaran para barista kedai kopi mulai dari persiapan hingga siap melayani para pengunjung. Begitu juga budaya hingga suasana di kedai saat para coffee lovers di Indonesia sedang berkunjung.
Kebiasaan minum kopi terkait erat dengan tradisi keramahtamahan, persatuan, dan rasa hormat, yang mencerminkan kehangatan dan keramahan masyarakat Qatar. Kopi, yang dikenal sebagai qahwa, merupakan bagian integral dari interaksi sosial dan memiliki makna budaya yang mendalam, memperkuat hubungan dan memfasilitasi pertukaran ide dan informasi antar komunitas. Inisiatif yang dipimpin oleh Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Oman ini berhasil memasukkan kopi Arab ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage UNESCO pada tahun 2015.
Orang Qatar sangat bangga dengan proses penyeduhan kopi mereka. Qahwa sangat berbeda dengan kopi yang ditemukan di kafe dan toko. Warnanya yang khas dan aromanya yang lezat berasal dari tambahan rempah-rempah. Di wilayah Teluk, kapulaga, cengkeh, dan kunyit adalah bahan umum dalam resep qahwa. Jenis rempah yang digunakan dalam kopi bervariasi antara satu keluarga ke keluarga lainnya, yang dieksplorasi dalam pameran ini melalui film yang menunjukkan resep keluarga dan rahasia pembuatan qahwa.
ADVERTISEMENT
"Film lain yang ditampilkan dalam pameran, yang dibuat oleh tim magang museum dan calon pembuat film, membawa penonton dalam lika-liku adat istiadat yang umum di wilayah Teluk. Misalkan tradisi menuangkan kopi menggunakan tangan kiri untuk teko kopi (dallah) dan tangan kanan untuk cangkir kecil, dimulai dari orang tua atau seseorang yang dianggap penting. Merupakan kebiasaan untuk terus menuangkan kopi hingga peminumnya menggoyangkan cangkir (finjan)," jelas Aljazi.
Qahwa. Foto: Qatar America Institute for Culture
Inisiatif Years of Culture diluncurkan sepuluh tahun yang lalu untuk memperdalam pemahaman antara negara dan masyarakatnya. Setiap tahun terdiri dari serangkaian acara budaya bilateral yang berlangsung di kedua negara, dengan proyek dan program yang melibatkan berbagai industri mulai dari mode, film, kuliner, dan seni pertunjukan, hingga olahraga, bisnis, dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Inisiatif Year of Culture Qatar-Indonesia 2023 berupaya memperdalam pemahaman dan persahabatan antara masyarakat Qatar dan Indonesia, menampilkan kontribusi seni, sejarah, dan kontemporer Qatar dan Indonesia kepada dunia.
"Ada juga fokus khusus pada dukungan untuk ekonomi kreatif Indonesia di tengah pasar yang berkembang pesat ini, termasuk penekanan pada proyek-proyek yang akan meningkatkan industri kreatif di kedua negara dengan fokus pada kemitraan berkelanjutan jangka panjang," tutupnya.