Untitled Image

Rekomendasi Pengalaman Bersantap Kuliner Singapura yang Dirindukan

13 Oktober 2021 17:01 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa menu dari The Dragon Chamber. Foto: Facebook/The Dragon Chamber
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa menu dari The Dragon Chamber. Foto: Facebook/The Dragon Chamber
Ada banyak sekali alasan mengapa kamu perlu menjelajahi Singapura minimal sekali seumur hidup. Bukan sekadar jaraknya yang dekat dengan Indonesia, Singapura juga akan menorehkan pengalaman berkesan dan tak terlupakan ketika kamu mengunjunginya.
Salah satu yang tidak boleh terlewat adalah memanjakan lidah dengan wisata kuliner. Sejauh apa pun kamu melangkah, ke mana pun kamu pergi, kulineran di Negeri Singa selalu membuatmu ingin balik lagi. Saat keluar dari satu restoran untuk menuju restoran lain, kamu pasti akan bergumam, “perut kenyang, hati senang” setiap selesai makan.
Di antara banyaknya rekomendasi tempat makan, kamu mungkin kerap kebingungan harus memulainya dari mana. Hari ini, simpan rasa bingung itu karena kumparan akan mengajakmu jelajah rasa ke beberapa restoran terbaik di Singapura. Yuk, kita mulai hidupkan kembali imajinasi perjalanan wisata kuliner di sana!

Rekomendasi restoran di Singapura

Jangan buang-buang waktu, setelah mandi dan merias diri, bergegaslah ke lantai 2 Chinatown Complex Market and Food Centre. Matamu akan langsung dimanjakan dengan deretan tempat makan, tapi tujukan pandanganmu ke kios Hawker Chan. Di sini, kamu bisa mencicipi makanan berbintang Michelin seharga 5 dolar Singapura atau sekitar Rp 52 ribu saja.
Hong Kong Soya Sauce Chicken Rice & Noodle. Foto: Facebook/Hawker Chan
Hawker Chan hanya menyajikan hidangan ayam dengan nasi atau mi. Meski begitu, menu yang diberi nama Hong Kong Soya Sauce Chicken Rice & Noodle tersebut mampu memikat para pecinta kuliner, hingga rela antre selama tiga jam demi mencicipi sepiring nasi ayam saus kecap buatan Chan Hon Meng yang ikonik.
Saat ini, pengelola Chinatown Complex Market and Food Centre masih menerapkan protokol kesehatan untuk makan di tempat. Bila datang bersama teman, pastikan setiap meja hanya boleh diisi maksimal lima orang dengan menjaga jarak minimal satu meter antar-individu dan kelompok, ya!
Selesai mencicipi makanan berbintang, sekarang waktunya pergi ke restoran yang menyajikan pengalaman makan unik nan nyentrik di Absurdities. Sesuai namanya, menu yang disajikan di Absurdities cenderung tak biasa.
Berbeda dari restoran lain, kamu tidak bisa memilih menu di Absurdities dan menyerahkan sepenuhnya pilihanmu kepada chef yang bertugas. Salah satu yang bisa kamu cicipi adalah Cereal Chicken Pot Pie.
Cereal Chicken Pot Pie. Foto: dok. Absurdities
Sekilas, Cereal Chicken Pot Pie terlihat seperti sereal yang kamu makan ketika sarapan. Nyatanya, itu adalah potongan ayam panggang yang disajikan dengan kembang kol pure dan sayuran beku.
Makanan itu lalu ditaburi sereal dan dituang susu jamur. Tekstur ayam yang lembut berpadu dengan gurihnya susu jamur hangat menghadirkan pengalaman menyantap sarapan seperti di rumah sendiri. Unik!
Tak hanya dari menu, interior restoran juga menampilkan desain tak kalah menarik. Kamu bisa mendapatkan pengalaman bersantap di bagian dalam batang pohon yang berlubang, lengkap dengan pencahayaan redup, serutan kayu di kakimu, serta tali gantung yang menjuntai ala negeri fantasi. Ada juga pintu tersembunyi yang mengantarkanmu ke dunia lain memasuki tenda di tengah gurun pasir dan menu khas Timur Tengah siap memanjakan lidahmu.
Salah satu pengalaman makan di Absurdities. Foto: dok. Absurdities
Agar pengalaman makan di tempat yang unik dan nyentrik kian tak terlupakan, pihak Absurdities menerapkan slot untuk setiap pengunjung yang makan. Setiap slot hanya boleh diisi oleh 2 atau 4 orang saja. Kamu bisa reservasi secara online dengan mengunjungi website Absurdities di sini. Pastikan kamu mengunjungi Absurdities setelah mendapatkan slot ya!
Selain meminimalisir penumpukan pengunjung di restoran, cara ini juga dapat memberikan kesan nyaman pada pengunjung selama menyantap makanan mereka.
Sekarang, mari lanjutkan perjalanan ke restoran lain yang bisa membuatmu terpana. Ya, Absurdities bukan satu-satunya restoran yang menawarkan pengalaman makan tak terlupakan di Singapura.
Jika kamu pernah menonton Alice in Wonderland, mengunjungi The Dragon Chamber bisa membuatmu membayangkan betapa serunya petualangan Alice ke dunia lain. Setelah mempersilahkanmu masuk, tuan rumah The Dragon Chamber akan mengajakmu membuka sebuah pintu rahasia berbentuk kulkas.
Suasana restoran The Dragon Chamber yang membuat dirimu seperti bertualang di negeri dongeng. Foto: Facebook/The Dragon Chamber
Terletak di bawah tanah, restoran ini menghadirkan chinese food klasik yang bahkan tidak pernah kamu temukan di restoran-restoran lain. Firecracker Chicken and Maple Fritters merupakan salah satu menu andalannya. Rasakan kenikmatan ayam yang dipanggang dengan sirup maple kemudian dimasak menggunakan cabai kering, kacang mede, daun bawang, dan merica Szechuan.
Firecracker Chicken and Maple Fritters. Foto: Facebook/The Dragon Chamber
The Dragon Chamber buka hari Selasa-Minggu, jam 11.00-15.00 dan 17.00-10.30 waktu Singapura. Pastikan kamu bisa menunjukkan bukti vaksinasi lengkap sebelum bertualang di The Dragon Chamber. Sebagai langkah meminimalisasi kerumunan, setiap pengunjung hanya boleh makan di tempat maksimal 1,5 jam. Kamu juga bisa reservasi terlebih dahulu bila datang bersama 6 orang atau lebih.
Mencoba pengalaman makanan berbintang serta nyentrik sudah, kini saatnya melangkahkan kaki ke Lau Pa Sat, pusat kuliner lokal dari berbagai budaya yang bermukim di Singapura. Mulai dari kuliner khas Melayu, Vietnam, hingga India. Ada pula makanan khusus vegetarian dan berlabel halal.
Suasana Lau Pa Sat sebelum pandemi. Foto: Facebook/laupasat.sg
Thunder Tea Rice merupakan salah satu makanan di kios Lau Pa Sat yang patut kamu coba, terutama jika kamu penggemar makanan sehat. Kuliner ini merupakan semangkuk nasi yang dicampur dengan teri goreng, daun kemangi, daun mint, sayuran, serta kacang-kacangan. Kamu juga akan diberikan semangkuk sup berwarna hijau.
Bila kebanyakan sup pendamping nasi dibuat dari kaldu ayam, Thunder Tea Rice justru menyajikan sup teh hijau yang dicampur dengan kacang dan wijen. Perpaduan rasa gurih dengan aroma daun teh menyegarkan dapat mengembalikan semangatmu setelah seharian menjelajahi Singapura.
Thunder Tea Rice. Foto: Facebook/laupasat.sg
Ya, paling pas datang ke Lau Pa Sat memang saat malam tiba. Sebab, kamu bisa memilih makan di luar, di hamparan meja-meja yang identik dengan suasana hawker. Ditemani terang lampu di sana-sini, Lau Pa Sat akan menghadirkan pengalaman makan yang berkesan.
Sama seperti Chinatown Complex Market and Food Centre, Lau Pa Sat juga menerapkan kebijakan untuk tidak makan di satu meja lebih dari 5 orang dan tetap menjaga jarak antar-individu maupun kelompok.
Masih dalam nuansa mencari makanan sehat, jangan lupa mampir ke Green Cammon. Restoran ini merupakan tempat makan, supermarket, sekaligus platform inovasi produk vegan dan vegetarian dalam satu atap. Misi mereka satu: mengajak semua orang hidup lebih sehat untuk masa depan yang berkelanjutan.
Beberapa menu andalan Green Common. Foto: dok. Green Common
Green Common telah menganalisis ratusan ribu spesies tanaman dan menciptakan formula sebuah protein yang lebih lezat. Meski dibuat dengan sedikit daging, menu-menu yang disajikan tetap menggugah selera dan mendorongmu untuk terus mengunyahnya.
Kamu bisa mencoba Spanyol Heura Foods, kacang kedelai yang dibuat menyerupai daging ayam. Ada juga Alpha Nuggets, nugget yang dibuat dari perpaduan kedelai dan gandum. Saat digigit, rasanya bahkan sama seperti chicken nugget yang ada di restoran cepat saji. Memilih Green Common sebagai tujuan wisata kuliner seolah membuatmu berpikir “mengonsumsi makanan sehat tidak pernah semudah dan seenak di sini,”.
Selain makan di tempat dengan maksimal 5 orang per meja, Green Common juga bisa dipesan secara online melalui layanan delivery serta OddleEats.
Kini kamu telah sampai di tempat terakhir rekomendasi kuliner Singapura. Untuk menutup liburanmu, pergilah ke Yum Sing! yang mengadopsi gaya era 60-an di setiap sudut restoran.
Interior Yum Sing!. Foto: Facebook/YumSingRestaurant
Atmosfer retro dari interior berpanel kayu dan kursi rotan sudah mendekapmu sejak pertama kali menginjakkan kaki di pintu masuk. Kamu juga bisa melihat miniatur kuda poni yang bergelantungan di atap restoran, membangkitkan kenangan masa kecilmu bermain di komedi putar. Lampu-lampu neon yang mencolok juga menambah rasa nostalgia bahkan sebelum hidangan tiba.
Di Yum Sing!, kamu akan menemukan banyak hidangan lokal Singapura, seperti nasi ayam hainan, char kway teow, chili crab, atau Hokkien mee. Selain itu, ada juga signature menu seperti The Oyster Omelette.
The Oyster Omelette. Foto: Facebook/YumSingRestaurant
Walaupun terdengar sederhana, Oyster Omelette menyajikan tiram besar, segar, dan juicy saat digigit. Daging tiram dipadukan dengan telur dadar lalu dicelup ke saus bawang putih mampu memuaskan lidahmu di setiap kunyahan.
Selain makanan, Yum Sing! juga mempunyai berbagai koktail yang terinspirasi dari minuman tradisional Singapura, salah satunya Kaya Toast Set. Koktail ini disajikan di atas cangkir keramik tradisional dengan biskuit panggang yang diolesi selai sarikaya. Rasa susu yang kental berpadu dengan rum pedas, menjadikannya pilihan koktail yang menyegarkan.
Sebenarnya, terdapat peraturan yang sama saat mengunjungi tempat makan di Singapura. Sejak Juni 2021, pemerintah Singapura mengimbau setiap meja hanya boleh diisi maksimal lima orang dengan menjaga jarak fisik minimal satu meter antar-individu dan kelompok. Meja-meja untuk dine in restoran juga diberi jarak agar protokol kesehatan tetap ketat diterapkan.
Kebijakan ini diterapkan di seluruh restoran yang ada di Singapura. Entah itu Chinatown Complex, Absurdities, The Dragon Chamber, Lau Pa Sat, Green Common, maupun Yum Sing!.
Suasana makan di restoran Singapura. Foto: Shutterstock
Untuk memaksimalkan penerapan tersebut, pemerintah Singapura bahkan sempat menguji coba robot anjing untuk patroli di satu taman kota. Robot yang biasa dipanggil Spot ini dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi untuk membantu para ilmuwan memperkirakan jumlah orang yang berkumpul.
Singapura juga memasifkan penggunaan aplikasi SafeEntry dan TraceTogether untuk memudahkan pelacakan kontak. Seluruh pengunjung dan karyawan wajib menggunakan aplikasi tersebut saat keluar-masuk berbagai tempat umum yang beroperasi di Singapura, tak terkecuali 6 tempat makan yang telah disebutkan di atas. Jadi, pastikan kamu membaca informasi lengkap mengenai SafeEntry di sini sebelum kembali jelajah rasa di Singapura.
Pada akhirnya, pengalaman berwisata kuliner di Singapura akan selalu punya tempat untuk dikenang setiap saat. Sebab, ke mana pun kamu pergi, sejauh apa pun kamu melangkah, cita rasa makanan Negeri Singa selalu membuatmu rindu untuk kembali ke sana.
Yuk, simpan rekomendasi ini untuk liburanmu nanti ke Singapura! Hidupkan Kembali Impian Kulinermu di Singapura
#SingapoReimagine #VisitSingapore
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten