Riset: Cokelat Ternyata Bisa Cegah Kerusakan pada Gigi

21 Mei 2020 15:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dark chocolate Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Dark chocolate Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Memiliki cita rasa manis dan legit, cokelat menjadi salah satu camilan yang digandrungi banyak orang. Dengan sensasi lumer nan lembut, makan cokelat bisa jadi cara untuk meningkatkan suasana hati.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, cokelat juga kerap dianggap sebagai perusak kesehatan gigi, terutama menyebabkan jadi berlubang. Karena itulah, anak-anak biasanya tak diperbolehkan makan cokelat terlalu banyak.
Tapi ternyata, sebuah penelitian justru menemukan, kalau cokelat bisa melindungi gigi dari kerusakan, lho. Komponen di dalam cokelat bisa melawan kerusakan yang ada pada gigi, bahkan bisa saja ditambahkan ke dalam obat kumur atau pasta gigi.
Studi ini dilakukan oleh tim peneliti di Osaka University, Jepang, pada tahun 2000. Dalam studi tersebut ditemukan, sekam biji kakao (bagian luar dari biji cokelat yang biasanya dibuang) punya efek anti-bakteri, dan secara efektif melawan plak serta sebagai agen perusak lainnya.
Dilansir BBC, ilmuwan asal Jepang ini juga menemukan kalau cokelat tak lebih berbahaya makanan manis lainnya, sebab agen antibakteri dalam biji kakao mengimbangi kadar gula yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Mereka menguji teori tersebut pada tikus, dengan memberikan ekstrak kulit biji kakao (CBH) ke dalam air minumnya. Mereka juga diberi asupan makanan tinggi gula, dan mengalami infeksi bakteri penyebab plak serta kerusakan gigi.
Ilustrasi cokelat. Foto: Pixabay/AlexanderStein
Setelah tiga bulan, studi tersebut menemukan bahwa tikus yang diberi minum ekstrak kulit biji kakao itu hanya memiliki 6 gigi berlubang. Sedangkan, kelompok tikus yang tak mengonsumsi ekstrak CBH tersebut memiliki 14 gigi berlubang.
"Sangat mungkin untuk menggunakan ekstrak CBH ini dalam pembuatan obat kumur, atau suplemen pasta gigi," ungkap Takashi Ooshima, salah satu tim peneliti dari Osaka University seperti dikutip dari New Scientist Magazine.
Kendati demikian, bukan berarti kita bisa makan cokelat sesuka hati. Pilihlah jenis dark chocolate yang tak mengandung terlalu banyak gula dan lebih 'murni', sehingga kandungan nutrisinya masih utuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tetap batasi konsumsi makanan manis dan jangan lupa untuk rutin periksa gigi ke dokter, ya!