Riset: Diet Mediterania Bantu Mencegah Perkembangan Kanker Prostat

12 Januari 2021 9:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memegang penis Foto: derneuemann via pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memegang penis Foto: derneuemann via pixabay
ADVERTISEMENT
Memilih jenis diet yang tepat memang dapat menghindari kita dari berbagai penyakit. Namun, bagaimana kalau kita telah terjangkit penyakit tersebut? Apakah pola makan masih bisa membantu membuat kita lebih sehat? Jawabannya, ya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Science Daily, peneliti dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, menemukan bahwa laki-laki dengan kanker prostat lokal yang menjalankan pola makan serupa dengan diet mediterania memiliki nasib lebih baik. Studi ini memeriksa kaitan pola makan mediterania dengan perkembangan kanker prostat pada laki-laki dengan pengawasan aktif.
“Laki-laki dengan kanker prostat termotivasi untuk menemukan cara guna memengaruhi perkembangan penyakit mereka, dan meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Justin Gregg, M.D., penulis utama studi tersebut, yang diterbitkan di jurnal Cancer. "Diet Mediterania adalah non-invasif, baik untuk kesehatan secara keseluruhan dan, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian ini, memiliki potensi untuk memengaruhi perkembangan kanker mereka.
Ilustrasi diet mediterania Foto: Pixabay
Setelah kanker kulit, kanker prostat adalah salah satu jenis paling umum yang dialami laki-laki di Amerika Serikat. Kebanyakan kasus merupakan penyakit berisiko rendah, karena hanya terjangkit di daerah prostat sehingga banyak laki-laki tidak memerlukan perawatan cepat, dan memilih menjalankan pengawasan aktif oleh dokter mereka.
ADVERTISEMENT
Studi ini diikuti oleh 410 laki-laki yang menjalankan protokol pengawasan aktif dengan kanker prostat lokal, kelompok kelas 1 atau 2 skor gleason. Pada awal penelitian, semua peserta telah menjalani biopsi dan dievaluasi setiap enam bulan. Mereka juga mengisi kuesioner frekuensi makanan dasar, berisi 170 jenis asupan, dan hasilnya membagi mereka menjadi tiga kelompok kepatuhan diet; tinggi, sedang dan rendah.
Peneliti menyesuaikan faktor-faktor yang diketahui meningkatkan risiko kanker semakin parah dari waktu ke waktu —seperti usia, antigen spesifik prostat (PSA) dan volume tumor. Kemudian, menemukan laki-laki dengan pola makan yang lebih banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, sereal, dan ikan mengalami penurunan risiko tumbuh serta berkembangnya kanker prostat dalam tubuh mereka.
Ilustrasi Kacang-kacangan Foto: Shutterstock/Liliya Kandrashevich
Hasil ini sampai ke titik di mana banyak orang akan mempertimbangkan mengubah pola makan sebagai suatu bentuk pengobatan aktif. Pasalnya, peneliti menemukan hubungan antara skor diet yang tinggi (mirip dengan gaya mediterania) dengan risiko perkembangan kanker. Untuk setiap peningkatan satu poin dalam skor diet mediterania, para peneliti mengamati risiko perkembangan kanker 10 persen lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para peneliti juga memeriksa efek dari diabetes, penggunaan statin, serta pengaruh etnis dalam studi ini. Studi yang jumlah partisipannya didominasi berkulit putih ini, juga menemukan bahwa efek diet mediterania lebih terlihat pada partisipan Afrika-Amerika, dan orang lain yang mengidentifikasi dirinya sebagai non-kulit putih.
“Penemuan kami menunjukkan bahwa secara konsisten mengikuti diet yang kaya akan makanan nabati, ikan dan keseimbangan yang sehat dari lemak tak jenuh, mungkin bermanfaat bagi laki-laki yang didiagnosis dengan kanker prostat stadium awal,” kata Gregg. "Kami berharap hasil ini, dipasangkan dengan penelitian tambahan dan validasi di masa mendatang, yang akan mendorong pasien untuk menyesuaikan gaya hidup sehat."
Reporter: Natashia Loi