Riset: Es Batu Bisa Menjadi Media Pembawa Bakteri pada Minuman di Pesawat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Microbiology tahun 2017 telah membuktikannya. Dilansir Eat This, dalam penelitian tersebut menemukan 52 strain bakteri terdapat dalam enam puluh sampel es batu yang diambil dari berbagai produsen es.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa wadah penuh es untuk menyimpan minuman di pesawat —termasuk hotel, restoran, dan tempat makan lain— juga berisi bakteri. Sehingga memesan minuman dengan es batu saat di pesawat tak disarankan oleh para peneliti tersebut.
Es batu mengandung bakteri penyebab diare
Terlebih, temuan oleh sebuah studi dalam Internal Journal of Food Microbiology tahun 2015, menambahkan es batu mengandung banyak bakteri penyebab diare.
Terkait hal tersebut, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) telah mengeluarkan peringatan khusus untuk para maskapai penerbangan pada Oktober 2011.
ADVERTISEMENT
Ini dikarenakan, penelitian yang diterbitkan dalam International journal of environmental research and public health tahun 2015, menemukan air di dalam tangki di pesawat terbang —yang kadang-kadang digunakan untuk membuat es— dipenuhi dengan bakteri . Penemuan tersebut juga didukung laporan dari EPA pada 2012, yang juga mengungkapkan bahwa 12 persen air ledeng di pesawat positif bakteri coliform fecal.
Uniknya, minuman seperti wiski, vodka, martini, teh persik, air tonik, dan soda dilaporkan mampu mengurangi hingga menghilangkan bakteri pada es batu. Meskipun begitu, para ahli kesehatan tetap mengimbau untuk membatasi jumlah asupan minuman manis maupun alkohol.