Riset: Kandungan dalam Sayuran Hijau Bisa Memperlambat COVID-19 dan Flu Biasa

7 April 2022 9:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Selain konsumsi obat untuk menghindari atau membuat kamu kebal terhadap COVID-19, pada akhirnya sayuran memiliki manfaat alami yang mungkin dapat menjadi solusi ampuh. Terlebih, makan sayuran juga baik untuk meningkatkan fungsi kesehatan secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Mengutip Science Daily, para peneliti di Johns Hopkins Children's Center melaporkan bukti dari eksperimen laboratorium; bahwa kandungan kimia yang berasal dari senyawa dalam brokoli dan tanaman silang lainnya, dapat menjadi senjata yang berpotensi untuk mencegah virus yang menyebabkan COVID-19 dan flu biasa.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications Biology pada 18 Maret 2022 itu, para ilmuwan menunjukkan bahwa bahan kimia yang berasal dari tumbuhan, yaitu sulforaphane memiliki efek antikanker.
Lebih lanjut, senyawa ini juga dapat menghambat replikasi SARS-CoV-2, virus corona yang menyebabkan COVID-19; dan virus corona manusia lainnya dalam sel tikus. Sementara hasilnya juga menjanjikan, namun para peneliti ini mengatakan kalau studi sulforaphane pada manusia masih perlu dilakukan, untuk membuktikan apakah senyawa tersebut efektif dalam tubuh manusia. Sulforaphane sendiri banyak ditemukan dalam sayuran laiknya brokoli, kubis, kale, dan kubis Brussel.
Sayuran hijau sumber mineral dan magnesium. Foto: Thinkstockphotos
Dalam satu percobaan, tim peneliti awalnya mengekspos sel ke sulforaphane selama satu hingga dua jam sebelum menginfeksi sel dengan SARS-CoV-2 dan HCoV-OC43. Mereka menemukan bahwa konsentrasi mikromolar yang rendah dari sulforaphane mengurangi replikasi hingga 50 persen dari enam strain SARS-CoV-2; termasuk varian delta dan omicron, serta virus corona HCoV-OC43.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini pun membuat tim peneliti berencana untuk melakukan penelitian pada manusia guna mengevaluasi, apakah sulforaphane benar-benar efektif dalam mencegah atau mengobati infeksi ini.
Sulforaphane ditemukan sebagai antivirus terhadap virus HCoV-OC43 dan SARS-CoV-2, serta bisa juga membantu mengendalikan respons imun. Aktivitas multifungsi ini menjadikannya senyawa yang menarik untuk digunakan sebagai bahan melawan infeksi virus; serta yang disebabkan oleh virus corona lainnya terhadap manusia.
Ilustrasi kubis Brussel Foto: Shutterstock/Dream79
"Meskipun pengenalan vaksin dan obat lain yang dapat memiliki efek samping, agen antivirus yang efektif masih diperlukan untuk mencegah dan mengobati COVID-19, terutama mengingat potensi efek varian virus corona baru yang (banyak) muncul dalam populasi," kata Jones-Brando. "Sulforaphane bisa menjadi pengobatan yang menjanjikan yang lebih murah, aman dan tersedia secara komersial."
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, para peneliti kembali mengingatkan untuk tak lantas gegabah membeli suplemen sulforaphane yang tersedia secara online atau di toko, mencatat bahwa studi sulforaphane pada manusia diperlukan sebelum bahan kimia tersebut terbukti efektif. Maka itu, guna tetap menjaga imunitas tubuh, setidaknya penelitian ini semakin menguatkan keyakinanmu akan manfaat makan sayuran sehari-hari.
Penulis: Ade Naura Intania