Riset: Kombinasi Makanan Kurang Sehat Bisa Picu Masalah Otak di Masa Tua

29 April 2020 15:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan mengkonsumsi junk food. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mengkonsumsi junk food. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Coba kamu ingat-ingat kembali soal pola makanmu belakangan. Pola makan terbentuk dari kebiasaan kita. Misalnya kalau kita suka buru-buru, kemungkinan besar kita cenderung memilih makanan cepat saji. Selain itu, pola makan juga bisa terbentuk dari selera kita.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diperhatikan bahwa pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita kini dan di masa tua. Menurut sebuah studi baru oleh para peneliti dari University of Bordeaux di Perancis, jika kamu menggabungkan makanan secara salah, maka risiko masalah otak seperti demensia meningkat.
Studi yang diterbitkan dalam edisi online 'Neurology', jurnal medis dari American Academy of Neurology mengamati hubungan konsumsi makanan tertentu.
Makanan Manis Foto: Thinkstock
Tim peneliti mengamati 209 orang yang menderita demensia dan 418 orang yang tidak menderita demensia. Rata-rata usia sampel ini adalah 78 tahun. Mereka diminta mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan mereka dalam lima tahun terakhir dan bagaimana mereka kombinasi jenis-jenis makanan yang disantap.
ADVERTISEMENT
"Ada keterkaitan yang kompleks antara makanan dalam pola makan seseorang. Penting untuk memahami bagaimana koneksi yang berbeda ini —atau jaringan makanan— dapat memengaruhi otak,” ungkap penulis studi Cecilia Samieri, PhD, dari University of Bordeaux di Prancis, seperti dilansir Food NDTV.
Samieri juga menjelaskan bahwa sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa makan makanan sehat dapat menurunkan risiko demensia. Makanan sehat yang dimaksud adalah yang kaya akan sayuran berdaun hijau, buah beri, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan.
“Banyak dari penelitian tersebut berfokus pada kuantitas dan frekuensi. Penelitian kami selangkah lebih maju untuk melihat pola makan dan menemukan perbedaan penting dalam cara bagaimana makanan yang dikonsumsi secara bersama dan terus-menerus mengembangkan (potensi) demensia. Daging olahan adalah 'penghubung' di jaringan makanan penderita demensia, "kata Samieri.
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.