news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Konsumsi Makanan Banyak Lemak Jenuh Bisa Bikin Susah Fokus

16 Mei 2020 9:41 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi burger Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi burger Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Burger, pizza, gorengan, dan sederet makanan berminyak lainnya memang terdengar menggoda. Apalagi, rasanya suasana hati jadi membaik setelah makan makanan yang tinggi lemak itu.
ADVERTISEMENT
Tapi, di balik delusi kebahagiannya itu, konsumsi makanan tinggi lemak bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bukan itu saja, sebuah riset terbaru menemukan, kalau menyantap makanan yang tinggi lemak jenuh bisa membuat kita sulit berkonsentrasi.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Ohio State University ini membandingkan tingkat fokus dari 51 perempuan setelah mereka mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, dan makanan dengan kandungan lemak tak jenuh.
Dikutip dari Science Daily, menu tinggi lemak tersebut meliputi telur, biskuit, sosis kalkun, dan saus daging yang mengandung 60 gram lemak. Seluruh makanan tersebut mengandung jumlah kalori total sebanyak 930 kalori, dan kandungannya dibuat semirip mungkin dengan fast food.
Ilustrasi bakwan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Pengolahannya terbagi dua. Salah satu dimasak dengan minyak berbasis asam palmitat tinggi yang tinggi lemak jenuh, sedangkan satunya lagi dimasak dengan minyak bunga matahari.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, performa mereka saat mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh lebih buruk ketimbang makan makanan yang mengandung lemak lebih sehat. Penurunan tingkat konsentrasi pun sudah terjadi meski baru menyantap satu porsi makanan saja.
Menurut tim peneliti, hal ini menandakan adanya kaitan antara makanan berlemak dan otak. Mereka juga menemukan, kondisi pencernaan tertentu, seperti kebocoran pencernaan --masuknya bakteri di usus ke dalam aliran darah-- bisa memperburuk penurunan fokus tersebut.
"Dalam sebagian besar penelitian, efek dari suatu pola makan biasanya terlihat selama periode waktu tertentu. Sedangkan, efek ini sudah terlihat hanya dalam satu kali makan --sungguh luar biasa bahwa kami melihat perbedaan tersebut," ungkap Annelise Madison, penulis utama studi dan mahasiswa pascasarjana psikologi klinis di Ohio State University.
Pizza New York Foto: Shutter Stock
Meski studi tersebut tak mengungkapkan apa yang terjadi pada otak, namun Madison menambahkan, pada penelitian sebelumnya telah diduga bahwa makanan tinggi lemak jenuh bisa memicu inflamasi dalam tubuh. Dampak ini juga bisa saja terjadi pada otak, sebab asam lemak bisa melewati pembatas darah dan otak.
ADVERTISEMENT
"Bisa jadi, asam lemak berinteraksi dengan otak secara langsung. Apa yang terlihat menunjukkan adanya kekuatan abnormal metabolisme pada pencernaan," pungkasnya.
Hmm, kalau kamu sedang butuh konsentrasi penuh saat bekerja, sebaiknya jangan ngemil makanan yang tinggi lemak, ya!