Riset: Konsumsi Makanan Kaya Protein dapat Mengurangi Risiko Obesitas

22 November 2022 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Obesitas. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Obesitas. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Makanan kaya protein kerap dihindari karena dianggap berlemak yang dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, studi terbaru mengungkapkan bahwa makanan dengan nutrisi ini justru dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko obesitas.
ADVERTISEMENT
Daging sapi, ayam, ikan, telur, berbagai olahan susu sapi dan lain sebagainya terkenal memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan makanan lainnya. Makanan kaya protein ini tidak hanya enak, tetapi juga memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh kamu.
Mengutip Eat This Not That, makanan kaya akan protein dapat bermanfaat dalam menjaga berat badan kamu. Studi terbaru dari Obesity Journal pada tahun 2022, mengungkapkan bahwa seseorang yang tidak memakan cukup protein pada saat sarapan atau makan siang memiliki kemungkinan makan lebih banyak. Hal itu akan meningkatkan risiko terkena obesitas.
Orang yang kurang mengonsumsi protein, cenderung makan makanan lain sebagai alternatif dalam menghilangkan rasa lapar. Mereka akan mengonsumsi kalori dalam jumlah lebih banyak, dan justru dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan terutama dalam meningkatkan berat badan.
Ilustrasi makanan kaya protein. Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Peneliti juga menjelaskan bahwa mereka yang kekurangan protein akan mengonsumsi lebih banyak kalori serta makanan tinggi lemak, gula, dan garam. Kelompok ini pun berpotensi mengonsumsi lebih banyak alkohol serta makan makanan yang kurang sehat.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan kenapa seseorang tidak makan cukup protein karena mereka mengonsumsi makanan olahan dalam kadar yang tinggi. Padahal protein memberikan manfaat baik; seperti dapat meningkatkan rasa kenyang, mencegah konsumsi makanan berkalori, hingga dapat mengurangi risiko obesitas.
Kendati demikian, terdapat alasan mengapa seseorang yang kurang mengonsumsi protein dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Berbeda dengan lemak dan karbohidrat yang berpotensi menyebabkan obesitas, protein memiliki pengaruh yang berbeda di tubuh kamu. Hal itu karena protein dapat membakar kalori lebih banyak daripada lemak dan karbohidrat.
Ilustrasi berat badan naik. Foto: Shutter Stock
“Bagian dari proses pencernaan yang lebih lambat ini karena asupan protein yang cukup diperlukan untuk kontrol gula darah yang optimal. Gula darah yang stabil dapat membuat proses penurunan berat badan menjadi lebih lancar,” jelas Kylene Bogden, RD selaku ahli gizi dari Cleveland Cavaliers.
ADVERTISEMENT
Sehingga, mengonsumsi makanan kaya protein dapat bermanfaat baik bagi tubuh kamu. Namun, tetap perlu dicatat, ya kalau kebutuhan akan gizi setiap orang berbeda-beda. Alangkah baiknya, kamu tetap melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dalam menentukan pola makan sehari-hari guna menjaga kesehatan.
Penulis: Monika Febriana