Riset YouGov: 57 Persen Konsumen Belanja Online Hobi Memasak

12 Mei 2022 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi belanja online. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja online. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi sukses membawa kebiasaan belanja online kian meningkat. Termasuk soal urusan dapur rumah tangga. Masyarakat kini semakin lebih memilih memenuhi kebutuhan bahan pangan di rumah dengan berbelanja online.
ADVERTISEMENT
Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia mengatakan bahwa peran online groceries ini semakin penting untuk konsumen Indonesia. Hal ini pun didasari pada paparan yang ia sampaikan saat mengisi acara virtual Press Briefing: Google Online Grocery Insights with Blibli, Kamis (12/5).
Dalam data yang ia temukan, konsumen Indonesia memilih berbelanja online dengan berbagai alasan. Mulai dari promosi, diskon, kualitas produk, kemudahan penggunaan aplikasi, dan lain sebagainya.
"Rata-rata mereka menggunakan belanja online sebagai perencanaan pembelanjaan dan memenuhi kebutuhan keseharian," tambahnya.
Edward Hutasoit, General Manager, YouGov Indonesia. Foto: Google
Tak hanya itu, lebih lanjut Edward mengungkapkan kalau situs belanja online paling banyak digunakan oleh perempuan; yakni 57 persen. Sedangkan, 43 persen berasal dari pengguna laki-laki.
Uniknya, dalam data tersebut juga menjelaskan bahwa 57 persen orang yang berbelanja bahan pangan secara online memiliki hobi memasak. Mereka pun berkata berbelanja online membuat hidup lebih mudah dan melakukan perencanaan secara mingguan.
ADVERTISEMENT
Laporan lain dari L.E.K Insights November 2021) menunjukkan bahwa penjualan bahan pokok secara online tumbuh 4-5 kali lipat dari 2019 hingga 2020. Nilainya pun diperkirakan akan mencapai 5-6 miliar USD hingga 2025.
Edward Kilian Suwignyo, CMO, Blibli. Foto: Google
Edward Kilian Suwignyo, CMO Blibli pun menambahkan bahwa sejatinya kebiasan berbelanja online sudah mulai ngetren sejak 2018; yang meningkat di masa pandemi.