Sebuah Studi pada Tikus Mengungkap, Diet Rendah Kalori Mengurangi Penuaan Sel

2 Maret 2020 23:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mencoba makanan organik di New Zealand. Foto: Tourism New Zealand
zoom-in-whitePerbesar
Mencoba makanan organik di New Zealand. Foto: Tourism New Zealand
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makan sebelum kenyang, mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menjaga berat badan. Namun, lebih dari itu rupanya, sebuah riset yang diterbitkan dalam jurnal Cell mengungkap bahwa makan tidak terlalu banyak mengurangi potensi timbulnya penyakit.
ADVERTISEMENT
Dalam jurnal tersebut, para peneliti dari AS dan Cina memberikan laporan paling rinci tentang efek diet yang membatasi kalori pada tikus. Memang, manfaat membatasi kalori telah lama diketahui, namun hasil terbaru menujukkan bagaimana mengurangi kalori bisa melindungi diri terhadap penuaan pada sel.
"Kami sudah tahu bahwa pembatasan kalori meningkatkan lama hidup, tetapi sekarang kami telah menunjukkan semua perubahan yang terjadi pada tingkat sel tunggal yang menyebabkan hal tersebut,” kata penulis senior studi Juan Carlos Izpisua Belmonte dari Salk Institute di AS, dikutip dari Times of India.
Ia juga mengungkapkan bahwa penelitian ini juga ingin memperkuat tindakan mereka terhadap obat-obatan yang menghambat penuaan pada manusia.
Hummus dan sayuran Foto: Shutterstock
Untuk temuan itu, tim peneliti membandingkan tikus yang makan 30 persen lebih sedikit kalori dengan tikus yang melakukan diet normal. Makanan terhadap kelompok tikus berusia 18-27 bulan dikontrol. Pada manusia, ini kira-kira mewakili seseorang yang membatasi kalori dalam rentang usia 50-70 tahun.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti mengisolasi dan menganalisis total 168.703 sel dari 40 jenis sel pada 56 tikus dari awal, selama, hingga pada kesimpulan dari diet. Sel-sel itu ada pada jaringan lemak, hati, ginjal, aorta, kulit, sumsum tulang, otak dan otot.
Di setiap sel yang terisolasi, para peneliti mengukur tingkat aktivitas gen. Mereka juga melihat komposisi keseluruhan tipe sel dalam jaringan apa pun. Kemudian, mereka membandingkan tikus tua dan muda pada setiap diet.
Banyak perubahan yang terjadi saat tikus yang menjalankan diet normal. Mereka bertambah jauh lebih tua dibanding tikus yang berdiet dengan membatasi kalori. Bahkan, beberapa sel yang ada pada tikus yang diet kalori sangat mirip tikus muda.
"Pendekatan ini tidak hanya memberi tahu kami pengaruh pembatasan kalori pada jenis sel ini, tetapi juga memberikan studi paling lengkap dan terperinci tentang apa yang terjadi pada tingkat sel tunggal selama penuaan," kata peneliti studi Guang-Hui Liu dari Chinese Academy of Ilmu pengetahuan di Cina.
ADVERTISEMENT