Studi: Makan Tahu Tiap Hari Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung

26 Maret 2020 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tahu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tahu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menjadi salah satu bahan makanan nabati, tahu kerap dikonsumsi sebagai menu utama para vegan. Terbuat dari kacang kedelai, tahu bisa dijadikan sumber protein alternatif pengganti daging.
ADVERTISEMENT
Nah ternyata, manfaat tahu bukan hanya didapatkan dari proteinnya saja. Menurut sebuah studi terbaru, konsumsi tahu secara rutin bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard's T.H. Chan School of Public Health di Boston, Amerika Serikat ini menemukan, konsumsi makanan yang mengandung kadar isoflavon tinggi bisa menurunkan risiko sakit jantung.
Isoflavon adalah sejenis polifenol yang ada dalam kacang-kacangan --seperti kedelai, chickpeas, pistachio, hingga kacang tanah. Namun ternyata, kadar isoflavon tertinggi ditemukan pada kacang kedelai,
Tahu. Foto: Pixabay
Dalam penelitian tersebut, tim peneliti mengeliminasi beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko sakit jantung. Pengujian dilakukan terhadap 200.000 orang yang bebas kanker dan penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation ini mengungkapkan, mengonsumsi tahu yang tinggi isoflavon lebih dari sekali dalam seminggu, bisa menurunkan risiko terkena sakit jantung hingga 18 persen. Sebaliknya, konsumsi tahu kurang dari sekali dalam satu bulan hanya dapat menurunkan risikonya sebesar 12 persen.
Tahu. Foto: Shutterstock
Bagaimana dengan produk olahan kacang kedelai lainnya, seperti susu kedelai?
Rupanya, produk ini cenderung sudah melalui banyak proses pengolahan, dan kerap ditambahkan dengan pemanis. Hasilnya, tak ada keterkaitan antara konsumsi susu kedelai dan penurunan risiko penyakit jantung.
"Pengujian terhadap manusia dan binatang mengindikasikan adanya dampak positif antara konsumsi tahu dan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, orang-orang yang punya risiko tinggi terkena sakit jantung bisa mengevaluasi kembali pola makannya," ungkap Qi Sun, pemimpin penelitian dari Harvard University, seperti dikutip dari Food NDTV.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, tahu dan bahan pangan nabati lainnya yang kaya isoflavon merupakan sumber protein alternatif pengganti daging terbaik.
Sebagai catatan, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi peningkatan risiko sakit jantung; mulai dari olahraga, faktor keturunan, dan kebiasaan gaya hidup seseorang.