Tak Hanya untuk Konsumsi, di Brasil Kulit Ikan Jadi Bahan Pengobatan Luka Bakar

4 Juli 2020 10:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kulit ikan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kulit ikan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jika biasanya kamu menemukan kulit ikan sebagai bahan camilan, maka di Brasil justru digunakan sebagai obat alami. Dilansir Reuters, terutama para dokter Brasil menggunakan kulit ikan nila untuk meringankan rasa sakit pada korban luka bakar.
ADVERTISEMENT
Terlebih, jenis ikan nila di Brasil jumlahnya melimpah. Banyak tambang ikan yang membudidayakan hewan dengan nama ilmiah Oreochromis niloticus itu. Ini juga karena permintaan akan ikan air tawar berkembang pesat di negara tersebut.
Maka itu, para ilmuwan di Universitas Federal Ceara melakukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat kulit ikan ini. Hasilnya, kulit ikan memiliki kelembapan, kolagen, dan resistensi penyakit pada tingkat yang sebanding dengan kulit manusia, sehingga mampu membantu proses penyembuhan luka bakar.
Di Cina, para peneliti telah menguji kulit nila pada tikus untuk mempelajari sifat penyembuhannya, tetapi para ilmuwan di Brasil mengatakan uji coba mereka adalah yang pertama pada manusia.
Penyembuhan luka bakar dengan kulit ikan Foto: Reuters/ Paulo Whitaker
"Kulit ikan biasanya dibuang, jadi kami menggunakan produk ini untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat secara sosial," kata Odorico de Morais, seorang profesor di Universitas Ceara, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Sebelum digunakan, kulit nila tersebut dibersihkan dalam laboratorium. Lalu mengirimnya ke São Paulo untuk iradiasi guna membunuh virus, sebelum pengemasan dan pendinginan. Setelah dibersihkan dan dirawat, kulit ikan bisa bertahan hingga dua tahun, tambah para peneliti. Perawatan seperti ini juga akan menghilangkan bau amis pada kulit ikan.
Dalam uji medis, pengobatan alternatif ini telah digunakan pada setidaknya 56 pasien untuk mengobati luka bakar. Tubuh pasien akan ditutupi oleh kulit ikan secara menyeluruh.
Menurut seorang pasien luka bakar bernama Antonio Janio, metode ini lebih efektif daripada perban yang perlu diganti setiap dua hari. Kulit ikan memiliki tingkat kolagen tipe satu yang tinggi, sehingga kelembapannya tahan lama, dan tidak perlu sering diganti.
Kulit ikan penyembuh luka bakar Foto: Reuters/ Paulo Whitaker
Kulit nila dioleskan langsung ke area yang terbakar dan ditutupi dengan perban, tanpa perlu salep tambahan. Setelah sekitar 10 hari, dokter akan melepas perban. Kulit nila, yang telah mengering dan terlepas dari luka bakar pun dapat dikupas.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut juga menyimpulkan, bahwa biaya perawatan dengan kulit ikan nila ini bisa 75 persen lebih hemat, daripada harus membeli obat seperti krim sulfadiazine yang biasanya digunakan pada pasien luka bakar di Brasil.
Para peneliti pun berharap, pengobatan ini dapat terbukti secara komersial dan mampu mendorong bisnis kulit ikan nila sebagai obat medis.
Selain kulit ikan, biasanya jaringan kulit manusia dan babi juga digunakan untuk alternatif pengobatan luka bakar di negara-negara barat. Kandungan kolagen dan protein dalam kedua jenis kulit tersebut mampu menyembuhkan luka bakar. Namun, pengobatan ini kerap mengalami pro-kontra karena dianggap menentang norma kehidupan.