Tiam Mie, Makanan Unik Khas Pontianak dengan Bungkus Daun Simpur Harum

15 September 2022 12:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembuatan Kwetiaw Arang Simpur. Foto: Monika Febriana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembuatan Kwetiaw Arang Simpur. Foto: Monika Febriana/kumparan
ADVERTISEMENT
Bukan menggunakan kompor gas, makanan unik kali ini dimasak langsung di atas tungku arang. Sensasi bersantap baru yang wajib kamu coba apalagi kalau bukan hidangan khas Pontianak yaitu tiam mie hingga kwetiau.
ADVERTISEMENT
Tungku merupakan peralatan masak sederhana yang biasa digunakan masyarakat tradisional. Fungsi tungku sebenarnya sama saja seperti kompor yang selama ini digunakan. Tetapi untuk menyalakan tungku perlu bahan bakar berupa arang atau kayu. Proses memasak menggunakan alat ini konon sudah ada sejak zaman dahulu.
Walaupun terkesan tradisional, rupanya proses memasak menggunakan tungku masih dipertahankan untuk menyajikan beberapa masakan. Hal itu guna mendapatkan hasil akhir berupa rasa dan aroma yang khas.
Jika kamu ingin mencoba langsung hidangan yang dimasak menggunakan tungku, maka Kwetiaw Arang Simpur wajib masuk daftar kuliner kamu. Tempat makan yang baru berdiri selama satu tahun ini memang terbilang unik. Berbeda dari yang lainnya, kuliner khas Pontianak ini dimasak langsung di atas tungku arang.
Kedai Kwetiaw Arang Simpur di Kampoeng Tempo Doeloe, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto: Monika Febriana/kumparan
Santoni, karyawan sekaligus juru masak dari Kwetiaw Arang Simpur yang ditemui tim kumparanFOOD berbagi sedikit cerita tentang makanan khas Pontianak ini. Ternyata terdapat alasan dalam pemilihan memasak menggunakan tungku arang, yaitu ingin menonjolkan aroma yang khas.
ADVERTISEMENT
“Kenapa dimasak menggunakan arang? Karena biar aromanya berbeda saja. Kan kalau dimasak dengan kompor biasa sama arang kan beda,” ujar Satoni juru masak dari Kwetiaw Arang Simpur yang ditemui tim kumparanFOOD di acara festival kuliner Kampoeng Tempo Doeloe di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (12/9).
Selain menggunakan tungku arang, ada lagi yang unik dari hidangan ini. Aneka menu di kedai ini dibungkus menggunakan daun sebelum disantap. Bukan daun pisang, melainkan daun simpur. Ternyata di beberapa daerah di Indonesia, daun simpur digunakan untuk membungkus makanan terutama nasi. Daun ini juga memiliki aroma khas yang berbeda dari daun pisang.
Tiammie Telor ala Kwetiaw Arang Simpur dalam Kampoeng Tempo Doeloe Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto: Monika Febriana/kumparan
Perpaduan unik antara aroma asap dari hidangan yang dimasak menggunakan arang ditambah aromatik daun simpur menjadi keunggulan hidangan ini. Terdapat beberapa menu yang ditawarkan yaitu kwetiau, nasi goreng, dan tiam mie. Untuk menu unggulan ada kwetiau sapi dan tiam mie telur.
ADVERTISEMENT
Santoni juga menjelaskan ada beberapa perbedaan spesial antara kwetiau di sini yang tidak akan kamu temui di tempat lainnya.
“Bedanya kwetiau ini dengan kwetiau biasa adalah proses masaknya menggunakan arang. Serta dibungkus menggunakan daun simpur. Jadi dia ada wangi khas dari daunnya juga. Terus dimasaknya enggak kering, tapi agak basah,” jelas Santoni.

Bagaimana rasa dari makanan unik, Kwetiaw Arang Simpur?

Pembuatan Kwetiaw Arang Simpur. Foto: Monika Febriana/kumparan
Kedai kwetiau ini sempat viral di internet beberapa waktu lalu karena proses masaknya yang unik. Memang benar, saat saya mengunjungi festival kuliner ini, mata langsung tertuju pada juru masak yang sedang asyik menunjukkan keahlian memasaknya di atas tungku arang yang membara.
Saya pun menyaksikan langsung proses pembuatan makanan ini. Saya memesan satu porsi tiam mie telur sebagai salah satu rekomendasi dari Santoni. Sebelumnya, dia juga menjelaskan kalau hidangan yang saya pesan memiliki rasa yang cenderung manis dari gula aren. Oleh karena itu, saya ditawarkan untuk menambah rasa pedas dari sambal.
ADVERTISEMENT
Mi dimasak langsung dalam wajan di atas tungku arang yang membara. Lihainya juru masak dalam mencampur aneka bumbu dan mi di atas tungku tersebut ditambah arang yang menyala menjadi pemandangan unik bagi saya pada malam itu.
Hidangan yang saya pesan pun jadi dan dibungkus dengan menggunakan daun simpur. Tetapi saya diminta untuk tidak menyantapnya langsung. Melainkan menunggu selama dua menit. Hal itu guna mendapatkan aroma dari daun simpur yang lebih kuat.
Tiammie Telor yang masih dibungkus daun simpur. Foto: Monika Febriana/kumparan
Saat bungkus daun simpur di buka, memang tercium aromatik dari daun ini yang belum pernah saya jumpai sebelumnya. Tiam mie telur memiliki tampilan seperti mi nyemek karena memiliki sedikit kuah meskipun ini mi goreng. Mi kuning dimasak hingga teksturnya empuk dan kenyal, namun tidak lembek.
ADVERTISEMENT
Tiam mie ini memang memiliki rasa yang gurih dan cenderung lebih ke manis dari gula aren yang disiram saat memasak. Untungnya saya meminta untuk menambahkan sedikit sambal hijau supaya rasanya lebih kompleks; antara manis, pedas, dan gurih.
Tiammie Telor yang masih dibungkus daun simpur. Foto: Monika Febriana/kumparan
Terdapat sayuran juga seperti kucai, taoge, dan irisan daun bawang sebagai pelengkap. Tak lupa ada telur sebagai topping sekaligus penetral rasa dari hidangan ini. Tiam mie ini memang paling nikmat disantap saat malam hari dalam kondisi yang masih hangat.
Kwetiaw Arang Simpur baru memiliki dua cabang yaitu di Pasar Lama Alam Sutera dan Pasar Modern Serpong, Banten. Bagi kamu warga Jakarta yang ingin mencicipi makanan tradisional ini, bisa langsung berkunjung ke Kampoeng Tempo Doeloe di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara. Harga aneka hidangan di sini mulai dari Rp 35 ribu.
ADVERTISEMENT
Reporter: Monika Febriana