SQR - kumparan pusat informasi

Tips Awet Menyimpan Makanan Tanpa Kulkas

10 April 2020 9:25 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Di masa pandemi ini, cukupkah kulkas anda sebagai tempat penyimpanan bahan makanan untuk seminggu? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Di masa pandemi ini, cukupkah kulkas anda sebagai tempat penyimpanan bahan makanan untuk seminggu? Foto: Shutterstock
Stok pangan jadi perkara penting di masa pandemi corona. Bergiat dari rumah guna memutus rantai penyebaran virus corona, menuntut kecukupan logistik. Maka, setiap keluarga dituntut untuk pintar-pintar menyimpan stok makanan. Paling tidak, kebutuhan orang serumah untuk seminggu terpenuhi sehingga rutinitas berbelanja dapat terpangkas demi mengurangi mobilitas.
Masalahnya, tak semua makanan tahan lama layaknya makanan kemasan. Sayur-mayur dan sebagian buah-buahan, misalnya, bakal cepat busuk kalau dibiarkan dua hari saja di udara terbuka. Padahal, kulkas belum tentu muat menampung berbagai bahan pangan untuk 7 hari. Apalagi untuk kulkas dengan bodi mungil.
Tapi tenang, sebetulnya ada loh cara agar bahan-bahan makanan tertentu awet tanpa harus dimasukkan ke kulkas. Ini juga bisa bermanfaat buat anak kos yang harus WFH alias work from (boarding) house tanpa fasilitas kulkas. Yuk, simak caranya ;)
1. Simpan sayuran berbatang dalam wadah berisi air
Mencuci sayur dengan air mengalir. Foto: Shutterstock
Cara ini dapat menjaga sayuran tetap segar. Ia dapat bertahan selama 4-5 hari dalam wadah berisi air. Namun, tentu saja, bukan berarti awet untuk kurun waktu yang lama.
Jadi, pastikan mengkonsumsinya dalam lima hari itu.
2. Simpan ikan dengan kain basah
Ikan mengandung gizi tinggi. Foto: Shutterstock
Ikan ialah makanan tinggi nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Daging ikan kaya akan kandungan asam lemak omega-3, protein, selenium, dan vitamin D.
Untuk menyimpan ikan, siapkan kain yang sudah dibasahi dengan cuka, dan bungkus ikan dengan kain tersebut.
Bisa juga memakai jeruk nipis atau garam sebagai pengganti cuka. Ketiganya sama-sama berfungsi sebagai bahan pengawet alami.
Metode penyimpanan ini mampu menjaga kesegaran ikan selama 24 jam. Jadi ia tak harus dimasak pada hari yang sama ketika ia dibeli.
3. Taruh jamur dalam kantong kertas
Jamur ialah makanan tinggi nutrisi. Foto: Shutterstock
Jamur dikenal punya banyak manfaat, antara lain memiliki sifat antiradang, antivirus, dan antibakteri. Ia juga dapat meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh.
Jamur biasanya langsung diolah dan dimasak begitu dibeli. Ia tak berlama-lama disimpan karena sifatnya yang mudah busuk dan menguning. Pun begitu, ia bukannya tak mungkin disimpan.
Masukkan saja jamur yang baru dibeli ke kantong kertas. Tak perlu dicuci. Kemudian, taruh daun peterseli ke dalam kantong kertas tadi. Daun itu akan bekerja sebagai antioksidan yang menjaga kesegaran jamur.
4. Taruh kentang di ruang gelap
Kentang merupakan sumber energi bagi tubuh. Foto: Pixabay
Serat dalam kentang berguna untuk membantu memperlancar sistem pencernaan. Ia juga mengandung vitamin B6 yang berperan dalam menghasilkan sumber bahan bakar atau energi bagi tubuh.
Kentang termasuk umbi-umbian favorit. Ia dapat diolah menjadi berbagai masakan dan camilan lezat.
Nah, supaya lebih tahan lama, hindari menyimpan kentang di kantong plastik. Lebih baik tutupi kentang dengan kertas koran, atau bungkus dengan kantong mesh—yang berbentuk jala dan berbahan nilon.
Pastikan juga kentang berada di ruang gelap dengan suhu 7-11 derajat Celcius.
5. Simpan bawang di keranjang berpori atau stoking nilon
Bawang punya "sejuta" manfaat. Foto: Pixabay/gate74
Meski kecil, bawang punya manfaat besar bagi tubuh. Di dalamnya terdapat karbohidrat sebagai sumber energi, protein untuk melancarkan metabolisme dan proses regenerasi sel, vitamin B6 untuk menjaga kesehatan sistem darah dan syaraf, kalsium untuk menjaga kekuatan gigi dan tulang, zat besi untuk memperlancar pengakutan oksigen ke seluruh jaringan darah dalam tubuh, kalium untuk memperkuat kerja jantung, dan flavonoid untuk menangkal racun atau radikal bebas.
Tak heran bawang dapat meredakan flu dan batuk. Sebagai salah satu bumbu dasar makanan, ia memang super penting.
Ingat, bawang tak dapat disimpan di tempat lembab. Jadi, sesudah membeli bawang, segera keluarkan ia dari plastik dan simpan dalam keranjang berpori, atau bisa dalam stoking nilon dengan sedikit lubang.
Kemudian, gantungkan bawang pada dinding atau tempat lain agar, dan jauhkan dari jenis sayuran lain agar tak cepat busuk. Dengan cara ini, bawang dapat bertahan hingga dua bulan.
Jadi, tak perlu semua-semua masuk kulkas, kan? Kita bisa hemat tempat dan menata makanan sehat dengan lebih efisien ;)
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk, bantu donasi untuk atasi dampak corona
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten