Tips Makan saat Ramadhan agar Puasa Makin Bertenaga, Terapkan Pola 60:40, Yuk!

26 April 2022 8:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buka puasa bersama keluarga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buka puasa bersama keluarga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah di mana umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa. Dalam menjalankan ibadah puasa, pola makan agak sedikit berubah. Kita harus sahur di pagi hari sementara baru bisa kembali makan atau minum pada saat berbuka puasa sore hari. Pola makan yang berubah ini terkadang membuat kita lupa akan pemenuhan asupan gizi seimbang.
ADVERTISEMENT
Maka itu, seorang nutrisionis asal Indonesia yaitu Widya Fadila M.KM, memberikan beberapa tips yang bisa kamu ikuti agar tubuh tetap bertenaga selama bulan puasa. Apa saja tipsnya? Yuk simak, karena kumparanFOOD telah merangkumnya untuk kamu di bawah ini.

Jangan hanya sekadar manis!

Ilustrasi biji salak Foto: dok.Shutterstock
Berbuka puasa dengan yang manis memang bisa membantu untuk memulihkan energi serta menyegarkan tubuh. Tapi di sini, yang wajib kamu perhatikan ialah makanan atau minuman yang kamu konsumsi jangan hanya sekadar manis. Kamu harus memperhatikan pemanis yang digunakan dari menu berbuka kamu.
“Kadar gula yang direkomendasikan WHO yaitu 10 persen dari total asupan energi. Kebutuhan gula perempuan dewasa sebanyak 2150-2250 kal. Sementara itu, untuk laki-laki dewasa sebanyak 2625-2725 kal. Berarti asupan gula sehari sekitar 200-250 kal atau sekitar 3-4 sendok makan sehari. Untuk membuat tubuh tetap bertenaga, kamu bisa mengganti gula sintetis dengan gula alami seperti gula aren,” jelas Widya yang ditemui dalam sebuah acara di Jakarta, Kamis (21/4).
ADVERTISEMENT

Rumus 60:40

Ilustrasi waktu makan sahur. Foto: Shutter Stock
Lebih lanjut, Widya mengusulkan konsep 60:40. yaitu untuk berbuka dengan 60 persen dari total kalori harian. Sementara untuk sahur dengan 40 persen dari total kalori harian.
“Maksudnya bagaimana? Jadi, 60 persen itu bisa kamu dapatkan dari takjil manis (10 persen), makanan utama (30 persen), dan sisanya (20 persen) camilan setelah tarawih. Sementara untuk sahur makanan utama (30 persen) dan camilan (10 persen) menjelang imsak atau subuh,” terangnya.

Yuk, ngemil!

Ilustrasi salad buah untuk camilan. Foto: Shutterstock
Terakhir, perlu kamu ketahui ternyata ngemil saat berbuka maupun sahur pada bulan puasa memberi banyak manfaat. Beberapa manfaat ngemil seperti menjaga metabolisme tubuh, mencegah terlalu banyak makan, hingga memenuhi kebutuhan harian tubuh. Tetapi yang wajib kamu perhatikan adalah jenis camilan. Kamu bisa memilih atau membuat sendiri camilan yang sehat agar kesehatan selama bulan Ramadhan tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Penulis: Monika Febriana