Universitas di London, Kurangi Makan Daging untuk Perubahan Iklim

14 Agustus 2019 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebanyakan perempuan suka memakan burger saat muda Foto: Thinkstockphotos
zoom-in-whitePerbesar
Kebanyakan perempuan suka memakan burger saat muda Foto: Thinkstockphotos
ADVERTISEMENT
Akibat pemanasan global memang bukan dirasa baru-baru ini saja. Cuaca yang tak menentu, polusi, hingga perubahan iklim ekstrem saat ini juga menjadi bukti akibat pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk tanggapan yang lebih serius, seperti dilansir BBC, Goldsmiths, University of London mengurangi ketersediaan produk daging sapi di kampusnya. Termasuk makanan; seperti burger, steak, maupun bola daging (meatball).
Mengapa demikian?
Mengutip pemberitaan BBC tahun lalu, ternak seperti sapi dan domba di Inggris pernah disinyalir menjadi penyebab lepasnya banyak gas karbon di udara. Ini juga didukung oleh Komite Penasihat Perubahan Iklim (CCC) yang mengatakan, kedua hewan ternak tersebut menjadi penyumbang gas rumah kaca pada sektor pertanian.
Penyebabnya adalah kebanyakan hewan ternak saat itu di Inggris tinggal di padang rumput yang luas sehingga mengurangi lahan hijau. CCC menyarankan, adanya pembebasan padang rumput sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan hutan yang membantu menyerap CO2.
com-Sapi penghasil susu organik harus menghabiskan banyak waktu merumput di bawah sinar matahari. Foto: Shutterstock
Namun sayangnya, CCC juga menyarankan adanya pengurangan jumlah ternak sapi dan domba. Saran tersebut justru ditentang oleh Presiden National Farmers Union (NFU), Minette Batters yang mengatakan bahwa, mengurangi jumlah hewan ternak bukan kebijakan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kontroversi yang pernah ada, Goldsmiths Students' Union president Joe Leam mengatakan, kampusnya ingin melakukan perubahan ini karena alasan pemanasan global.
"Dari penggunaan energi, hingga penjualan makanan dan polusi plastik - semua universitas dan organisasi di lokasi kampus dapat membuat perubahan yang lebih baik untuk planet kita," ujarnya.
Ya, bukan hanya mengurangi konsumsi produk olahan daging, penggunaan plastik di lingkungan kampusnya juga akan dikenakan biaya. Untuk air kemasan dan gelas plastik akan dikenakan retribusi 10 pound sterling atau sekitar Rp 173 ribu.
Hmm, nampaknya mahasiswa di Goldsmiths, University of London kini bisa disebut vegetarian, ya?